Tahunan-Lpm Burs@, malam puncak penganugerahan Festival Monolog Tuman (FESMOTU) 2021 dibuka dengan penampilan Badinding Kreasi melalui zoom meeting serta disiarkan langsung melalui kanal youtube Teater Tuman UNISNU pada Sabtu (28/8).
Runtutan acara dimulai dengan pembukaan Badinding Kreasi, penampilan peran yang dibawakan oleh Galuh dan Adi, pembacaan puisi dengan judul Suap oleh Aminan, perembahan musik kentrung oleh Adam Mifa dan ditutup dengan menyanyikan lagu Teater Tuman.
Dalam FESMOTU 2021 dipandu langsung oleh Ibra dan Sania selaku MC. Terdapat catatan terkait FESMOTU 2021 yang dibacakan oleh MC. Yang pertama yaitu catatan juri, ada beberapa peserta melanggar kesepakatan juknis pada saat Technical Meeting yaitu pengeditan video dan waktu melebihi batas. Ketentuan yang disepakati bersama dewan juri, peserta yang melanggar tidak didiskualifikasi namun mendapatkan sanksi berupa pengguguran nilai atas pelanggaran tersebut.
Yang kedua, catatan dari FESMOTU sendiri banyak peserta yang kurang trep dalam menyikapi kreativitas dalam berteater, bahwasanya kreativitas itu tidak selalu hanya ditentukan oleh kerangka teori tetapi kedalaman dan kematangan batin sebagai ekspresi sublimat. Kreativitas mengedepankan unsur rasa. Sudah tidak mengedepankan apik atau elek tetapi pas atau orak pas, nges atau orak nges, greget atau ngambang. Menjaga harmoni pemanggungan kreativitas yang mengedepankan unsur sensasi atau waton beda atau efek ben wagon.
Yang ketiga terkait catatan khusus masalah penyutradaraan, masih menjadi hambatan para peserta. Para sutradara masih banyak yang belum optimal dalam menafsirkan lakon dari jagad teks atau naskah ke jagad pentas. Hingga pertunjukan yang dihadirkan belum mengalami transformasi kreatif menjadi dunia lakon dan dunia tokoh yang hidup dan utuh. Belum tercapainya tersebut, karena kerja sutradara yang tidak optimal dalam eksplorasi semesta lakon dan semesta tokoh. Akibatnya, pengadegan kurang dinamis, irama pertunjukan kurang terjaga, suasana dramatik kurang tercipta dan harmonis unsur-unsur tidak tercapai.
Dan terkahir catatan keaktoran, aktor masih mempunyai kelemahan dalam penafsiran karakter tokoh. Bagaimana aktor tokoh memahami naskah, tema, alur, latar, serta struktur cerita. Kemudian lewat tubuh, suara, perasaan, laku aktor mengubah nya menjadi suasana irama yang spektakuler. Para lakon masih menjadi tokoh lakon tekstual belum secara konstektual mengenai penjiwaan. Akibatnya pemain belum memasuki proses menjadi tokoh tapi baru proses sebagai tokoh. Menjadi tokoh akan memunculkan watak sedangkan sebagai tokoh hanya menghasilkan karakter yang pipih dan beku.
Pada acara inti yaitu penyampaian pemenang juara FESMOTU 2021 yang disampaikan sederet Tamu undangan dan Civitas Akademika. Juara 1 diraih oleh Teater TAS’Te Temanggung, Juara 2 Teater Saron Jepara dan Juara 3 Teater Lentera Jepara. Selain itu, terdapat 3 kategori Terbaik FESMOTU 2021. Kategori Penyutradaraan terbaik diraih oleh Teater TAS’Te Temanggung, kategori konsep Artistik terbaik diraih oleh Teater Saron Jepara dan kategori Aktor terbaik diraih oleh Teater TAS’Te Temanggung. Adapun Juri pada festival kali ini yaitu Bambang Sugiarto, Oma Hata Muhammad dan Khotibul Umam. (Nan/LPM Bursa)
0 Comments