pak Hudi sedang mengukur arah kiblat dengan menggunakan bayangan matahari di masjid Bantrung (Sabtu, 4/2) |
Sabtu (4/2) pak Hudi dan dua orang mahasiswa fakultas Syariah melakukan pengukuran arah kiblat di Masjid Bantrung. Masjid yang terletak di desa Bantrung ini sudah berdiri selama 62 tahun. Menurut keterangan daribapak Bisri selaku pengurus dari masjid ini, menyatakan bahwa pada awalnya arah kiblat ini ditentukan oleh para sesepuh masjid dengan menggunakan peralatan yang sederhana atau belum modern. Masjid ini juga sudah pernah direnovasi pada tahun 1982 dan pengukuran arah kiblatnya juga masih ditentukan oleh para sesepuh masjid.
Pak Hudi yang juga sebagai dosen ilmu falak melakukan pengukuran dengan menggunakan kompas dan juga penggaris lingkaran. Setelah diukur dengan kompas tersebut ternyata ada perbedaan 20 derajat. Arah kiblat yang biasa digunakan berukuran 314 derajat sedangkan setelah diukur dengan menggunakan kompas tersebut arah kiblat yang benar yaitu mengarah ke arah 294 derajat. Sebelumnya pak Hudi telah melakukan pengukuran dengan menggunakan aplikasi google map dan menunjukkannya kepada para pengurus masjid tersebut.
Selain menggunakan kompas dan penggaris, demi keakuratan data pak Hudi juga mengukur dengan mneggunakan bayangan matahari. Dengan menggunakan peralatan yang diperlukan, akhirnya bayangan yang terbentuk menunjukkan arah kiblat yang sebenarnya dan hasilnya tidak beda jauh dengan hasil pengukuran dengan ko pas dan penggaris. Menurut pak Hudi pengukuran dengan bayangan lebih akurat hasilnya karena dengan bayangan matahari arahnya bisa tepat mengarah ke kiblat. Sedangkan jika dengan menggunakan kompas terkadang arah bisa berubah sewaktu-waktu.
Setelah diukur dengan menggunakan kompas dan bayangan matahari ada perbedaan yang terjadi. Arah kiblat yang awalnya lurus berubah menjadi miring ke kiri yaitu condong ke arah selatan. Menurut salah satu pengurus masjid menyatakan jika selama ini sudah ada indikasi bahwa masjid tersebut arah kiblatnya melenceng dari arah kiblat yang seharusnya. Sehingga perlu dibenarkan dan diluruskan. Masjid tersebut juga akan direnovasi kembali sehingga dengan pengukuran arah kiblat nanti pembentukan shaf bisa diperbaiki.
Para pengurus masjid dengan ramah menyambut kedatangan pak Hudi yang melakukan pengukuran. Mereka sangat berterima kasih dengan kesediaan pak Hudi yang berkenan mengukur arah kiblat. Sedangkan pak Hudi menyatakan jika masyarakat terkadang sulit menerima perubahan arah kiblat. Beliau juga bercerita bahwa beliau sering menawari masjid-masjid yang ada untuk diukur arah kiblatnya namun kebanyakan dari mereka menolak.
0 Comments