Jepara – Tidak semua orang siap menghadapi situasi darurat. Namun, siapa pun bisa menjadi penolong pertama jika memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar. Berangkat dari kesadaran tersebut, WAPALHI UNISNU Jepara menyelenggarakan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bertema “Pemantapan Keterampilan Diri Pertolongan Pertama Gawat Darurat” pada Sabtu (20/12/2025) di Gedung ODP Bersama Kompleks Sekretariat Kabupaten Jepara.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang memberikan pembekalan terkait penanganan awal pada kondisi darurat medis. Dalam sesi materi, pemateri menegaskan bahwa PPGD memiliki tiga tujuan utama, yakni menyelamatkan jiwa korban, mencegah terjadinya kecacatan permanen, serta mempercepat proses penyembuhan sebelum korban mendapatkan penanganan medis lanjutan.
Pemateri juga menekankan pentingnya peran masyarakat sebagai first responder. Peserta diingatkan agar segera menghubungi layanan darurat 112 ketika melihat atau mengalami kecelakaan, sembari memberikan pertolongan awal yang aman dan sesuai prosedur. Menurut pemateri, ketepatan langkah di menit-menit awal sangat menentukan keselamatan korban.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga menitikberatkan pada praktik langsung di lapangan. Seluruh peserta dibagi ke dalam dua kelompok untuk mengikuti simulasi penanganan kegawatdaruratan. Kelompok pertama mempelajari teknik pernapasan dan penyelamatan korban henti napas maupun henti jantung menggunakan manekin Resusitasi Jantung Paru (RJP). Peserta dilatih melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) sebagai tindakan penyelamatan awal sebelum tenaga medis tiba.
Sementara itu, kelompok kedua mempraktikkan pertolongan pertama pada cedera, seperti luka bakar dan patah tulang. Dalam simulasi ini, peserta diajarkan cara menilai kondisi korban serta teknik pemasangan penyangga pada bagian tubuh yang mengalami patah tulang di kedua sisi cedera, guna mencegah pergerakan yang dapat memperparah luka.
Melalui pelatihan PPGD ini, WAPALHI UNISNU Jepara berharap peserta tidak hanya memiliki pengetahuan dasar, tetapi juga keberanian, ketenangan, dan kepedulian sosial dalam menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa setiap orang berpotensi menjadi penyelamat, asalkan tahu apa yang harus dilakukan.
Penulis: Rinzani Zaliyanti
Editor: Amalia Stevani
0 Comments