Resensi Novel Matahari diatas Gilli

Novel Matahari diatas gili
Judul : Matahari Di Atas Gilli

Penulis : Lintang Sugianto

Penerbit : Republika

Kota : Jakarta

Tahun : 2007

Tebal Buku : vi+547 halaman 20,5x13,5 cm

Gilli merupakan pulau kecil yang panjangnya sekitar 1.5 kilometer dengan lebar 500 meter. Dataran gilli memiliki unsur tanah yang tak luas, dan hanya melingkar dititik sentral pulau. Pasir putihlah yang membentang menguasai seluruh daratan. Sehingga tidak ada rumput dan pohon kelapa. Jika dilihat dalam peta, ia hanya sebuah titik kecil yang dikerumuni pulau-pulau di sebelah barat kota Probolinggo.

Novel ini menceritakan kisah hidup seorang perempuan yang hidupnya berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dialah Suhada. Ia hidup sebagai pembantu untuk membiayai sekolahnya. Terakhir ia menjadi pembantu di rumah Elang Noormas, salah satu staf Keraton Kasepuhan di Cirebon. Di rumah itu, ia tidak dianggap sebagai pembantu mereka. Ia boleh menonton televisi, duduk di atas kursi, bahkan boleh berpendapat. Ia menerima serangkaian pekerjaan, dan melewati hari-harinya dengan sikap mereka yang meneduhkan. Ia merasa telah menjadi bagian dari mereka. “di sinilah istana itu….”, bisiknya.

Tiga tahun berlalu dan ia lulus dari SMA. Satu minggu setelah ujian akhir, seorang guru mengumumkan bahwa ia mendapat peringkat pertama dalam mata pelajaran Biologi dan Geografi. Beberapa bulan kemudian, saat ia bertemu dengan seorang lelaki berkulit legam pembuat kapal. Lelaki berbadan kekar itu telah membuatnya terpesona. Halaman jiwanya yang sekian lama kering dan kosong mendadak terisi penuh oleh cinta lelaki pemilik senyum rupawan itu. Dialah Suamar. Suhada diajak menikah olehnya, dan ia pun bersedia.

Tiga bulan berlalu, ia diajak oleh Suamar pergi dan menikah. Suhada dibawanya ke pulau di mana Suamar dilahirkan yaitu pulau Gilli. Di Gilli, Suhada adalah pendatang yang tidak disenangi oleh penduduk Gilli karena Suhada mengajarkan kepada anak-anak mereka Bahasa Indonesia dan mengajak mereka (anak-anak Gilli) untuk sekolah. Suhada berjuang tak kenal lelah untuk meyakinkan kepada orang tua anak-anak tersebut akan pentingnya pendidikan.

Novel “Matahari Di Atas Gilli” ini ditulis oleh Lintang Sugianto. Novel ini memberikan warna tersendiri dalam dunia sastra. Bahasa yang digunakan sangat menarik dan penuh dengan metafora. Siapapun yang membacanya akan tertarik untuk membacanya secara keseluruhan. Di dalamnya Lintang Sugianto memberika puisi-puisi yang sangat indah.

*Penulis: Hilda Fentiningrum (Mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum UNISNU Jepara)

0 Comments