Inovasi Kemasan dan Media Sosial, Mahasiswa KKN XIX UNISNU Jepara Perkuat Branding Batik Srihuning

 


LPM BURS@-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XIX Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara melaksanakan program kemitraan dengan Batik Srihuning, usaha kerajinan batik yang dikelola oleh ibu-ibu PKK Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 18–25 Agustus 2025 dengan fokus pada pembuatan desain kemasan, perancangan cap batik baru, serta pembuatan akun Instagram dan WhatsApp Business. Tujuan kegiatan tersebut untuk mengembangkan usaha batik melalui inovasi desain, branding (merek), dan promosi digital berbasis potensi wilayah.

Batik Srihuning berperan sebagai media pemberdayaan perempuan sekaligus sarana pelestarian budaya lokal. Produk yang dihasilkan berupa kain batik tulis dan batik cap dengan corak khas Desa Tahunan yang memiliki nilai artistik dan sejarah budaya. Ketua Tim PKK, Zulfatin Nikmah, menyatakan, “Kami baru membuat batik untuk seragam perangkat desa, sehingga kapasitas produksi masih terbatas. Kami berharap ke depan usaha ini bisa berkembang lebih luas.”

Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pertama, tim KKN UNISNU melakukan observasi dan koordinasi bersama mitra untuk mengidentifikasi permasalahan utama. Setelah itu, tim KKN UNISNU melaksanakan beberapa langkah. Pertama, tim KKN UNISNU membuat desain kemasan baru agar produk lebih modern dan menarik. Kedua, tim KKN UNISNU merancang cap batik baru untuk memperkuat identitas merek. Ketiga, tim KKN UNISNU membuat akun Instagram dan WhatsApp Business untuk mendukung promosi dan interaksi dengan pelanggan.

Ketua tim KKN menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam desain dan kreativitas serta memanfaatkan media sosial sebagai strategi pemasaran. “Kami ingin ibu-ibu dapat mempromosikan Batik Srihuning secara profesional, sehingga meski produksi masih terbatas, usaha ini tetap bisa berkembang dan dikenal masyarakat luas,” ujarnya.

Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa memperoleh pengalaman praktik lapangan, sedangkan ibu-ibu PKK belajar menggunakan teknologi digital, desain, dan strategi pemasaran. Banyak peserta merasa terbantu. Salah satu anggota PKK menyampaikan, “Kami merasa sangat terbantu dengan arahan mahasiswa. Sekarang, kami lebih percaya diri memasarkan produk secara online.”

Dengan adanya dukungan ini, Batik Srihuning diharapkan mampu meningkatkan nilai jual, memperluas pasar, serta menjadi ikon budaya Desa Tahunan. Program ini membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya lokal, sehingga menciptakan inovasi berkelanjutan bagi kemajuan ekonomi dan budaya desa.

0 Comments