Pecangaan, LPM Burs@- Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam (HMPS HKI) berkolaborasi dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Syariah dan Hukum (PMII RSH) Komisariat Sultan Hadlirin Unisnu Jepara adakan Bimbingan Pra Nikah dan Training Of Fasilitator. Acara ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Yayasan Azharul Hikmah Desa Rengging Kecamatan Pecangaan pada Sabtu- Minggu (3-4/06).
Kegiatan kolaborasi dimulai pada pukul 09.00 oleh _Master of Ceremony_(MC) disertai pembacaan tahlil dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Unisnu, Mars Syubbanul Wathon dan Mars PMII. Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia, ketua komisariat PMII dan sambutan sekaligus membuka acara oleh Alfa Syahriar selaku Kepala Program Studi HKI.
Kegiatan yang diikuti pengurus HMPS HKI dan Kader PMII ini terdiri dari beberapa rangkaian materi. Diantaranya mengenai bimbingan pra nikah, ideologi dunia, kesetaraan gender dan teknik manajemen forum.
Bimbingan Pra Nikah sendiri disampaikan dalam dua sesi yaitu pemaparan materi dan praktik. Dibimbing langsung oleh pemateri profesional yaitu Kuswanto, acara ini membahas mengenai persiapan sebelum memutuskan untuk menikah dan praktik akad nikah. "Orang yang berkeluarga itu membuka separuh rezeki" jelas pemateri.
Materi kedua yang dilaksanakan setelah istirahat, sholat dan makan (ishoma) yaitu mengenai ideologi- ideologi dunia. Materi yang dikatakan sedikit sensitif ini bersifat sharing session peserta dan difasilitasi langsung oleh Ahmad Fauzul Ghufron.
Berbeda dengan pemateri dan fasilitator lainnya, materi mengenai kesetaraan gender dan peran perempuan kali ini disampaikan oleh perempuan yaitu Lutviani. Masing masing pendapat disampaikan oleh peserta yang jumlah perempuan dan laki laki seimbang hingga waktu ashar.
Setelah ishoma kedua, pada pukul 20.00 dimulai pemaparan materi terakhir yaitu teknik manajemen forum. Dijelaskan oleh Muhammad Emil Hakim Aba sebagai fasilitator bahwa poin penting manajemen forum diantaranya komunikasi, fasilitas dan peserta. Selain materi yang perlu disiapkan dalam suatu manajemen forum, etika manajemen juga sangat dibutuhkan.
Akhir acara yang bertemakan mewujudkan mahasiswa yang berkualitas dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ini yaitu sarasehan oleh peserta dan pengurus kegiatan dengan para alumni.
Menanggapi kegiatan ini, Muhammad Madehin selaku ketua panitia menjelaskan
"Acara kolaborasi ini sangat perlu atau harus ada karena Bimbingan Pra Nikah itu harus kita pelajari terlebih dahulu dari fasilitator yang sudah paham betul suatu pernikahan. Sebagai mahasiswa yang tidak lagi dianggap seperti anak anak, harus berpikir lebih dewasa lagi untuk kedepannya dan mengingatkan bahwa pernikahan tidak semudah membalikkan telapak tangan karena tujuan pernikahan bukanlah untuk berpikiran sama, melainkan untuk berpikir bersama. Selain itu, TOF juga penting dan bermanfaat karena sedikit demi sedikit dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan peserta untuk menjadi fasilitator yang lebih baik kedepannya nanti."
Rangkaian acara berakhir hingga pagi di hari Minggu. Meskipun hanya dihadiri oleh segelintir orang, salah satu peserta menanggapi kegiatan dengan antusias.
"Tanggapan saya mengenai acara kali ini yaitu sangat menyenangkan dikarenakan suasana yang mendukung dan acaranya seru karena tidak terlalu formal" ujar David Khan Nurwakhid.
(LPM BURS@/Zahro)
0 Comments