Sang Juara dari Fakultas Syariah dan Hukum Unisnu Jepara

 

Unisnu Jepara_Fakultas Syariah dan Hukum, Emil Hakim Aba Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam kembali menorehkan prestasinya sebagai juara pertama dalam Lomba Orasi Mahasiswa Unisnu Jepara. Ini merupakan prestasi ketiga setelah Mahasiswa Emil sebelumnya telah meraih Juara ke-tiga Nasional Orasi Pancasila Tahun 2020 Universitas Padang, kemudian Juara Pertama Lomba Kreasi Video Festival Syariah BEM Fakultas Syariah dan Hukum Unisnu Jepara. Kali ini Mahasiswa Emil kembali menunjukkan kualitas terbaiknya. Dengan semangat yang menggelora dalam orasinya,  Mahasiswa Emil kembali meraih juara pertama dalam Lomba Orasi yang diadakan oleh Bem Fakultas Unisnu Jepara bekerjasama dengan Yaptinu dan Universitas dalam rangka memeriahkan Harlah Unisnu ke-29.

“Alhamdulillah.Tentu bersyukur. Karena dapat berkompetisi dengan orator-orator  hebat Unisnu Jepara, meski sebelumnya sempat minder, tapi karena sudah komitmen untuk belajar dan tambah pengalaman maka harus yakin apapun hasilnya. Harapan saya untuk Fakultas Syariah dan Hukum ke depan adalah Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum agar benar-benar menjadi mahasiswa yang hidup, bukan mahasiswa yang hidup tapi mati karena tak punya citra dan harga diri. Dengan mengikuti event-event dan kompetisi maka skill mahasiswa akan terisi dan tentu akan menambah banyak pengalaman dan relasi”, ucap Mahasiswa Emil ketika diwawancarai mengenai pesan dan kesannya menjadi juara.

Lomba Orasi yang dilaksanakan di depan Gedung Fakultas Ekonomi Bisnis Kemarin (Rabu, 12/08), dilaksanakan seputar tema Peran Mahasiswa NU dalam Merupa Peradaban Islam Nusantara. Dalam kesempatan tersebut Mahasiswa Emil menyampaikan orasinya yang berjudul Menjadi Mahasiswa NU Cendekiawan di Tengah Keberagaman. Pada akhir dari orasinya Mahasiswa Emil memberikan pesannya, bahwa untuk menjadi mahasiswa kita tidak boleh hanya sekedar menjadi mahasiswa. Tetapi harus diimbangi dengan bekal yang kuat, literasi yang cukup, pengalaman, serta wawasan yang memadai. Karena persaingan dan tantangan global juga semakin kuat. Untuk bisa menjadi Mahasiswa NU yang cendekiawan di tengah tantangan global, hal tersebut tidak dapat diraih hanya dengan kepandaian akal melainkan juga kecerdasan moral.

0 Comments