Mahasiswa Unisnu Jepara Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

 



Jepara-Lpm Burs@ Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara gelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan gedung DPRD Kabupaten Jepara (14/09).


Kenaikan harga BBM menuai polemik dikarenakan situasi ekonomi negara belum pulih seutuhnya akibat dampak pandemi covid-19. Hal itu berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah, dapat mempercepat terjadinya inflasi, dan meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.


Aksi tolak kenaikan harga BBM dimulai sekitar pukul 09:00 WIB kemudian diisi dengan orasi sampai pukul 11:00 WIB. Aksi ini dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisnu Jepara, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jepara, dan juga Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Jepara.


Sesampainya mahasiswa di depan gedung DPRD, acara diawali dengan lantunan puisi-puisi, menyanyikan lagu Mars Mahasiswa, dan Buruh Tani. Kemudian dilanjutkan dengan penyampain aspirasi dari Presiden Mahasiswa Unisnu Jepara, perwakilan dari PMII, dan perwakilan dari GMNI.


Pada aksi ini, elemen mahasiswa mengajukan enam tuntutan utama, yaitu:

1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

2. Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia Bahan Bakar Minyak (mafia BBM).

3. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.

4. Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.

5. Membuat kebijakan buat seluruh petinggi untuk memperbarui BDT (Basis Data Terpadu). Sehingga KPM (Keluarga Penerima Manfaat) akurat.

6. Membuat transportasi publik yang terintegrasi ke desa-desa sebagai solusi kenaikan BBM dan solusi kemacetan di Jepara.


Menanggapi tuntutan tersebut Ketua DPRD Haizul Ma’arif menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang disampaikan karena tugas dan kewenangan DPRD adalah menampung aspirasi daripada rakyat, “Aspirasi ini telah kami terima dan akan kami tindak lanjuti pada pemerintah pusat terhadap aksi unjuk rasa hari ini. Saya berpesan tetap semangat dalam menyampaikan suara karena keberhasilan suatu program pemerintah tidak lepas daripada kontrol dan pengawasan kita semua yaitu DPRD dan rakyat. Semoga hari ini apa yang disampaikan mahasiswa semua didengar oleh pemerintah pusat sehingga dijadikan pertimbangan untuk dikaji ulang dalam kenaikan harga BBM”.


Aksi hari ini ditanggapi oleh Abdullah Fatih selaku Presiden Mahasiswa Unisnu Jepara,

“Semua sudah berjalan dengan kondusif, akan tetapi kurang adanya atensi dari para mahasiswa khususnya dalam lingkup internal padahal itu termasuk tanggung jawab mereka juga dalam mengawal persoalan negara. Tujuan penyampaian pendapat selain penurunan harga BBM juga merupakan tugas kita mahasiswa itu selalu membuktikan gerakannya sebagai respon korektif apa yang kurang sesuai akan diperjuangkan”.


Aksi tolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa Unisnu Jepara berjalan dengan kondusif dan diakhiri dengan penanda tanganan DPRD terhadap persetujuan tuntutan.

 

(AIS/JLF/LPM BURS@)

0 Comments