Merupa Islam Nusantara UNISNU Gelar Webinar Nasional Bersama K.H. Said Aqil Siroj

 


Merupa Islam Nusantara UNISNU Gelar Webinar Nasional Bersama K.H. Said Aqil Siroj

UNISNU Jepara menggelar seminar yang dilakukan secara daring atau webinar nasional menggunakan aplikasi Zoom serta live streaming melalui Channel  Youtube NU dan juga UNISNU pada Jum'at 14 Agustus 2020 dengan mengusung tema Sinergi Jam'iyyah, Jami'ah, dan Jama'ah NU merupa peradaban Islam  Nusantara,  "Alasan diangkatnya tema ini adalah agar kita dapat memberi rupa untuk peradaban Islam Nusantara  dan memperbaiki peradaban Islam Nusantara agar lebih rupawan"  ucap  Bapak K. Abdul Wahab, S.H.I., M.S.I. selaku moderator dalam webinar nasional tersebut. Acara ini merupakan agenda terakhir atau puncak acara dari rangkaian Harlah UNISNU Jepara yang ke - 29, yang mana sebelumnya telah dilakukan berbagai kegiatan di antaranya Istighosah, santunan dhuafa, serta lomba orasi mahasiswa. Webinar ini menghadirkan nasumber - narasumber hebat diantaranya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. (Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA (Menteri Pendidikan Nasional Periode 2009-2014), dan Nadirsyah Hosen (Monash University dan PCI NU Australia–New Zealand).

Webinar nasional tersebut dimulai pukul 13.00 WIB dan diikuti oleh civitas akademika serta mahasiswa UNISNU Jepara.  Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Yalal wathon, sambutan dari Rektor UNISNU Jepara, dan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber yang dimoderatori Bapak K. Abdul Wahab, S.H.I., M.S.I.

Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M. A. Sebagai key note. Beliau meyampaikan bahwa kita harus membangun ukhuwah islamiyah, ukhuwah watoniyyah serta ukhuwah Insaniyyah yang kokoh agar tercipta Islam nusantara yang kokoh pula. Disambung oleh  Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA sebagai narasumber pertama, dalam materinya kali ini beliau mengusung judul  UNISNU Jepara dalam menyongsong kejayaan NU adab kedua (2026) dan menyampaikan poin penting yaitu 65% penduduk Islam adalah warga NU dan mayoritas adalah pemuda. Jadi, kita harus memfasilitasi mereka dengan mendirikan madrasah dan Universitas NU, serta memperluas jaringan kerja dengan lembaga-lembaga NU agar pemuda kita diasuh pula oleh NU, bukan orang asing. 

Webinar ini ditutup dengan apik oleh  Nadirsyah Hosen (Monash University dan PCI NU Australia–New Zealand) yang mengatakan beliau setuju dengan pendapat  Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA bahwa sangat penting mendirikan fasilitas publik yang bernafaskan NU dalam memberikan rupa yang lebih baik untuk peradaban Islam nusantara. "Selain itu, universitas NU juga harus banyak menyeleggarakan workshop serta training agar mahasiswa yang lahir dari kampus NU siap bekerja dan mengabdi untuk masyarakat NU pula",  pungkas beliau.


0 Comments