Skip to main content

Bubur Suran ; Bentuk Interpretasi Peristiwa Kelam Langit Karbala Masyarakat Desa Sukodono

 

Oleh: Cahyaning syarifah

Hari Asyuro menjadi hari yang penting bagi ummat Islam seluruh dunia. Karena pada hari yang jatuh pada tanggal 10 Muharrom ini terdapat peristiwa-peristiwa bersejarah yang tidak bisa dilupakan masyarakat muslimin. Di Indonesia masyarakat Islam memperingatinya dengan berbagai cara mulai dari bersedekah, berpuasa, sampai dengan melaksanakan upacara keagamaan yang diyakini benar sehingga menjadi suatu kebudayaan bagi masyarakat yang bertempat di daerah tertentu. Tentu saja semua itu bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Salah satu daerah yang setiap tahunnya melaksanakan tradisi Suronan adalah Desa Sukodono Jepara. Sukodono menjadi lokus kajian bagi sebagian etnografer, karena masyarakat desa Sukodono masih memegang teguh adat kebudayaan Jawi yang telah terwarisi sejak lama sehingga menarik untuk ditelaah.

Menjelang tanggal 10 Muharrom, masyarakat Desa Sukodono mempersiapkan berbagai keperluan untuk selametan yang kemudian akan dilaksanakan di balai desa. Yang menarik dari ritual keagamaan ini adalah masyarakat harus membuat bubur suran¬ yang berbeda dari bubur-bubur Suronan dari desa lain. Bubur ini harus dibuat dari lima bahan berbeda yaitu beras, kelapa, blendung jagung, pisang, dan uwi (jenis ketela) yang dimasak menjadi satu. Dikatakan bubur Suran karena bubur ini hanya dibuat pada bulan Suro. Namun apa yang melatarbelakangi ritual keagamaan ini sehingga dapat terus eksis sampai sekarang ?

Ada sebuah cerita menarik yang tentu tidak asing bagi kita muslimin, di dalam sebuah buku bertuliskan aksara jawa yang secara turun temurun diwariskan khusus kepada tokoh masyarakat desa Sukodono bahwa terdapat dua peristiwa sejarah yang tertulis di dalamnya. Yakni peristiwa ketika Nabi Musa as yang selamat dari kejaran raja Firaun, dan peristiwa syahidnya Sayyid Husain bin Ali dalam perang Karbala yang kesemuanya terjadi pada 10 Muharrom. Setelah kabar duka sampai pada telinga para Ahlul Bait, Ummi Salamah, istri Nabi SAW memasukkan pasir, kerikil, tanah, ke dalam kuali untuk dimasak. Namun atas kekuasaan Allah SWT bahan-bahan dalam kuali tersebut berubah menjadi bubur yang enak untuk dimakan. Maka dari sana masyarakat desa Sukodono membuat bubur Suran untuk mengenang kejadian yang kemudian membelah umat Islam menjadi berfirqoh-firqoh itu.

Selain upacara keagamaan tersebut, sebagian masyarakat juga bersedekah dengan membuat berkat selametan dengan tujuan dan harapan di tahun baru Islam ini mereka diberi rizki yang halalan thoyyiban, raga yang sehat, serta dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT.


Comments

Popular posts from this blog

Tips Cara Mengatasi Error 5200 Printer Canon

Pada kesempatan kali ini saya akan share sedikit pengalaman saya tentang Printer Canon IP2770 , Banyak yang bertanya pada saya bagaimana sih cara mengatasi masalah Printer Canon Error 5200. Printer Canon pada masalah ini membutuhkan Reset Printer. Sebenarnya produsen Printer Canon sudah mengikutsertakan petunjuk penggunaan manual atau Helpdesknya. Disana menyatakan jika tinta sudah habis, maka Cartridge harus diganti dengan yang baru. Karena untuk menjaga kualitas hasil Print Out. Namun hampir semua orang dengan alasan ekonomis lebih memilih menyuntikan tinta ke Cartridge dari pada membeli Cartridge baru sesuai dengan petunjuk produsen Printer Canon, mengingat harganya tidak bisa dibilang murah. Tindakan suntik tinta biasanya berakibat printer menjadi Error, salah satunya adalah Error 5200. Error 5200 ini diakibatkan oleh perbedaan Inisialisasi Cartridge yang terpasang sebelum dilepas dari tempat Cartridge Printer Canon dan setelah dipasang kembali, hal ini membuat Printer t

Tradisi Begalan Banyumas

Salah satu Prosei Begalan Banyumas Jawa Tengah salah satu provinsi yang kaya budaya daerah. Diantaranya daerah Banyumas, dimana masyarakatnya mempunyai tradisi unik saat hari pernikahan. Dari tradisi yang ada, tradisi budaya di Banyumas meliputi, Begalan, Mitoni, Ngruwat, Tumpengan dan lain sebagainya. Salah satu budaya yang ada di Banyumas yaitu tradisi Begalan . Begalan meruapakan budaya adat warisan leluhur yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh masyarakat Banyumas. Begalan ini dilakukan pada acara pernikahan terutama pada pernikahan calon pengantin lelaki yang dalam silsilah keluarga menjadi anak sulung atau anak bungsu.  Di daerah Banyumas, tradisi Begalan ini menjadi bagian yang terpenting dalam prosesi pernikahan adat. Begitu kuatnya kepercayaan masyarakat Banyumas terhadap tradisi ini, seringkali pernikahan adat itu dinilai belum lengkap jika tradisi Begalan belum terlaksana. Tradisi Begalan Banyumas Didalam seni tradisi Begalan ada nuansa yang terkandung d

Lirik Lagu MARS UNISNU Jepara

Lagu Mars UNISNU Jepara Bertabur bintang berderap dengan tegap,  Itulah harapan UNISNU Jepara Tak hanya mimpi tapi upaya nyata Ttuk Indonesia jaya sejahtera... Menempa baja persada Nusantara Cendekiawan beriman dan bertakwa Menjadi pejuang berakhlak mulia Bagi nusa bangsa dan agama... Berderap majulah langkah ksatria Bersama membangun walaupun Bhineka Bersatu padu untuk menuntut ilmu Amalkan Tri Dharma di UNISNU kita... Wahai generasi muda Indonesia Siaplah menghadapi tantangan jaman Badai dan gelombang menempa diri Majulah UNISNU Jepara...  Lirik Lagu MARS UNISNU Jepara