Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2020

MESKI MUHAL TERLIHAT, FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNISNU JEPARA TETAP LAKSANAKAN RUKYAH

(22/05)  Dengan tetap mengindahkan protokoler dari pemerintah tentang covid-19 Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara tetap melaksanakan Rukyatul Hilal (observasi bulan sabit) pada Jum’at sore di Balai Rukyatul Hilal UNISNU yang bertempat di pantai Semat Jepara. Keberadaan Hilal Syawal 1441 H pada Jum’at sore masih berada dalam batas istilahatur ru’yah (muhal terlihat) dikarenakan posisi hilal masih di bawah ufuk. Meski begitu kegiatan ini bertujuan untuk mengasah ketrampilan mahasiswa UNISNU Jepara dalam pelaksanaan rukyah, diantaranya dalam mengoperasikan teropong bintang, baik manual maupun digital serta menghitung data rukyah yang sebelumnya telah diajarkan dalam mata kuliah Ilmu Falak. Dari Pantai Semat saat matahari terbenam, ketinggian hilal (Bulan Sabit) masih di bawah ufuk yaitu -3,3 derajat dan di seluruh wilayah Indonesia juga masih berada di bawah ufuk -3,2 s/d -4 derajat. Itu artinya hilal tidak mungkin atau muhal terlihat. Hal ini disebabkan karena konjungsi/ijtima’ (pa

RAMADHAN BERBAGI, ORMAWA FSH PEDULI DI TENGAH PANDEMI

Rabu, (20/05) Meski sedang maraknya wabah Covid-19 seperti sekarang ini, Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Suariah dan Hukum UNISNU Jepara oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Islam, HMPS Perbankan Syariah, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Hukum(LPPH) bersama dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM Burs@) saling bersinergi untuk melanjutkan program kerja yakni memberikan santunan yatama sekaligus buka bersama di bulan suci Ramadhan 1441 H yang digelar di Musholla Walisongo Suwawal Barat. kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama kali pertama yang dibentuk dan sekaligus menjadi Open Ceremonial dari acara Festival Syariah yang nantinya akan disusul dengan serangkaian lomba-lomba seperti lomba pidato bahasa arab, lomba kaligrafi dan masih banyak lomba-lomba lainya yang seharusnya dilaksanakan pada bulan April lalu diundur hingga bulan Juni mendatang.  “Awalnya rencana kita mengundang 30 anak yatim, tapi dikhawatirkan terlalu bergerombol jadinya sepakat kita kurangi