Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Begini Cara PMII Jepara Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Duta Genre Pelajar Tahun 2017 (Tengah) berfoto bareng dengan duta Genre Jepara Tahun 2016 Jepara - Berdasarkan data catatan tahunan hingga tahun 2015 terdapat kasus kekerasan terhadap perempuan yang berjumlah 321.753 kasus, sedangkan data dari sumber yang ditangani pengadilan agama berjumlah 305.535 kasus. dan dari lembaga layanan mitra komnas perempuan berjumlah 16.217 kasus. Kasusnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi kasus tertinggi ditahun ini yaitu mencapai 147 kasus atau 29%, Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) mencapai 98 kasus atau 19,8%, prostisusi ada 35 kasus atau 7.06%, perbudakan seksual 32 kasus atau 6,5 %, traffiking 18 kasus atau 3,6 , pelecehan seksusal 15 kasus atau 3,02% dan buruh migran sebanyak 7 kasus atau 1,4%, jika dilihat dari jenis kekerasannya, di tahun 2016 ini kasus kekerasan seksusal masih mendominasi.     Dari 871 perempuan korban kekerasan, sebanyak 700 atau 80,4% perempuan mengalami kekerasan seksual . Tingginya angka kekerasan seksual tid

FKJ PMII Jepara Tanggulangi Kenakalan Remaja Lewat Duta Genre

  JEPARA - Forum Kajian Jender (FKJ) yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jepara menyelenggarakan Pemilihan Duta Genre Se-kabupaten di Gedung Paringgitan, Pendapa Kabupaten Jepara pada Minggu (26/2) pagi ini. Ketua FKJ PMII Jepara Uswatun Hasanah, mengatakan remaja merupakan bagian potensi bagi pembangunan bangsa di masa depan, disisi lain remaja juga rentan terhadap berbagai permasalahan seperti nikah muda, perilaku seks pra nikah, penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (Napza) dan penularan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya. “Dengan hadirnya Pemilihan Duta Genre ini , dalam rangka promosi program Genre, berharap peserta pemilihan Duta Pelajar Genre tahun 2017 memperoleh sosok motivator yang akan membantu dalam mensosialisasikan program Genre di lingkungan sekolah, terlebih bisa mengurangi kenakalan remaja di kabupaten Jepara.” Ujar Uswatun Peserta Duta Genre Jepara Peserta mengikuti proses pemilihan Genre ini

Syaiful Effendi Bangkitkan Semangat Anak Muda Jepara

Syaiful Effendi saat menyapa para peserta di gedung wanita Jepara Minggu, (26/2) Minggu (26/2) – Para pemuda yang terdiri dari para siswa-siswa dan juga mahasiswa mengikuti kegiatan seminar yang bertemakan “Saatnya Sukses di Se-Muda Mungkin” di Gedung Wanita Jepara. Seminar motivsi nasional enterpreneur ini merupakan seminar kerjasama natara BEM UNISNU dan IEC (Indonesia Enterprenership Club). Seminar ini bertujuan bagaimana cara mendapat nilai A di setiap aspek kehidupan untuk sukses semuda mungkin. Ketua panitia menyatakan bahwa diharapkan nanti para peserta yang kebanyakan merupakan para siswa SMA ini bisa fokus belajar. Hal senada juga diungkapkan oleh ketua BEM UNISNU, Bagus Budiawan. Beliau menambahkan seminar kali ini mampu mengubah mindset kita sehingga cara berpikir kia bisa maju. Harapannya nanti para peserta dapat mengikuti kegiatan seminar ini dengan maksimal. Selain itu, juga diharapkan seminar ini bisa menjadi suatu kegiatan yang membawa kebaikan dapat membaw

Fitra Jateng: Masih Sedikit Sekali yang Berani Mengkritisi Anggaran Pemerintah

Mayadina Rohma, Koordinator Fitra Jateng saat menyampaikan materi pada peserta sekolah anggaran di LPWP UNIDP 17 Februari 2017 Jepara, Keterbukaan informasi dan proporsi anggaran pro rakyat menjadi hal yang diperlukan dalam menyikapi kebijakan alokasi anggaran suatu daerah. Pada Jum'at-Minggu, (17-19/2) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Tengah mengandeng Gusdurian Jepara menggelar Sekola Anggaran di LPWP UNDIP Jepara. Sekolah anggaran yang bertema “Menakar Proporsi Anggaran untuk Rakyat dalam APBD Tahun 2017” diikuti oleh peserta yang berasal dari 7 kota. Aktivis yang berasal dari Jepara, Demak, Sukoharjo, Blora, Boyolali, Purbalingga dan Pati ambil bagian dalam acara tersebut. Koordinator Fitra Jateng, Mayadina Rohma menyebutkan masih sedikit sekali yang berani mengkritisi anggaran pemerintah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, tidak adanya respon dari pemerintah, apatis terlalu sibuk dan sebagainya. Jateng, Kata Mayadina, sendiri

KPUM Gelar Seleksi Anggota Tahap Kedua

para penyeleksi sedang mengajukan pertanyaan kepada salah satu peserta calon anggota KPUM di ruang 3 lantai satu gedung FEB Jumat (10/2) Jumat (10/2) KPUM UNISNU Jepara menggelar seleksi rekruitmen anggota KPUM untuk periode 2017/2018. Seleksi ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya melakukan seleksi tahap pertama yang dilakukan pada  Jumat, 4 Februari lalu. Kegiatan ini dilakukan di gedung FEB lantai satu yaitu di ruang tiga. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu perwakilan dari organisasi yang ada di UNISNU Jepara. Para peserta ini akan ditanyai mengenai KPUM dan pengetahuan lainnya.  Pada tahap kedua ini, peserta yang mengikuti seleksi ada 10 orang yang berasal dari UKK maupun UKM yang ada di UNISNU seperti HMP, LPM dan yang lainnya. Para peserta yang mengikuti seleksi ini harus mengikuti wawaancara yang dilakukan oleh KPUM. Sedangkan untuk menyeleksi anggota baru adalah dari BEM Universitas dan DPM. Pada seleksi tahap kedua ini, ada empat penyeleksi yait

Dosen dan Mahasiswa FSH Lakukan Pengukuran Arah Kiblat

pak Hudi sedang mengukur arah kiblat dengan menggunakan bayangan matahari di masjid Bantrung (Sabtu, 4/2)      Sabtu (4/2) pak Hudi dan dua orang mahasiswa fakultas Syariah melakukan pengukuran arah kiblat di Masjid Bantrung. Masjid yang terletak di desa Bantrung ini sudah berdiri selama 62 tahun. Menurut keterangan daribapak Bisri selaku pengurus dari masjid ini, menyatakan bahwa pada awalnya arah kiblat ini ditentukan oleh para sesepuh masjid dengan menggunakan peralatan yang sederhana atau belum modern. Masjid ini juga sudah pernah direnovasi pada tahun 1982 dan pengukuran arah kiblatnya  juga masih ditentukan oleh para sesepuh masjid.  Pak Hudi yang juga sebagai dosen ilmu falak melakukan pengukuran dengan menggunakan kompas dan juga penggaris lingkaran. Setelah diukur dengan kompas tersebut ternyata ada perbedaan 20 derajat. Arah kiblat yang biasa digunakan berukuran 314 derajat sedangkan setelah diukur deng

Para Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Ikuti Pembekalan KKL

bu Mayadina sedang memberikan pesan dan pengarahan kepada mahasiswa fakultas Syariah saat pembekalan KKL di ruang 1A ( Jumat, 3/2)   Jum’at (3/2) para mahasiswa fakultas Syariah dan Hukum mengikuti pembekalan yang diadakan oleh fakultas. Pembekalan ini dilakukan di ruang 1A Gedung Hijau UNISNU Jepara. Pembekalan ini diisi oleh para dosen dari fakultas Syariah yaitu bu Mayadina yang juga menjabat sebagai dekan fakultas Syariah, pak Hudi sebagai wakil dekan fakultas Syariah, pak Husni sebagai ketua Prodi Al-Ahwal Asy-Syakhsiyah dan pak Nur Kholis. Tidak hanya mahasiswa reguler 1 tetapi juga mahasiswa reguler 2 yang mengikuti pembekalan KKL ini.  Sebagai dekan fakultas Syariah bu Mayadina menyampaikan bahwa kegiatan KKl ini dilakukan untuk mengunjungi tempat yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa fakultaas Syariah yaitu dengan mengunjungi Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta. Sebelumnya mahasiswa fakultas Syariah yaitu mahasiswa semester dulu juga pernah melakukan kunjungan serupa