Unsur Layak Berita



Setelah kemarin kita belajar tentang cara menulis berita sekarang saya akan membagikan mengenai tulisan yang layak disebut berita. karena tidak semua tulisan bisa disebut berita. ada beberapa unsur yang membuat tulisan tersebut layak disebut berita. menurut kode etik Jurnalistik Wartawan Indonesia pasal 5 yang berbunyi “Wartawan Indonesia menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dan ketepatan, serta tidak mencampuradukkan fakta dan opini sendiri. Tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan agar disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya”. (Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, 2006:47)

Dari ketentuan yang ditetapkan Kode Etik Jurnalistik itu menjadi jelas pada kita bahwa berita harus cermat dan tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat. Selain itu berita juga harus lengkap, adil dan berimbang. Kemudian berita juga tidak mencampuradukkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut objektif. Berita itu juga harus ringkas, jelas an hangat.  Berikut akan dijelaskan satu persatu mengenai unsur-unsur berita tersebut:

1. Berita Harus Akurat

Dalam hal ini seorang wartawan harus memiliki kehati-hatian yang tinggi dalam melaukukan pekerjaannya mengingat dampak luas yang akan ditimbulkan oleh berita yang dibuatnya. Kehati-hatian dimulai dari kecermatannya terhadap ejaan nama, angka, tanggal dan usia serta disiplin diri untuk senantiasa melakukan periksa ulang atas keterangan dan fakta yang ditemuinya. Tidak hanya itu, akurasi juga berarti benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam sudut pandang pemberitaan yang dicapai oleh penyajian yang detail-detail fakta dan oleh tekanan yang diberikan pada fakta-faktanya.

2. Berita Harus Lengkap, Adil dan Berimbang

Yang dimaksud dengan sikap adil dan berimbang adalah bahwa seornag wartawan harus melaporkan apa sesungguhnya yang terjadi. Unsur adil dan berimbang dalam berita mungkin sama sulitnya untuk dicapai seperti juga keakuratan dalam menyajikan fakta. Selaku wakil dari pembaca atau pendengar berita, seorang wartawan harus senantiasa berusaha untuk menempatkan setiap fakta atau kumpulan fakta-fakta menurut proporsinya yang wajar, untuk mengaitkannya secara berarti dengan unsur-unsur lain dan untuk membangun segi pentingnya dengan berita secara keseluruhan.

3. Berita Harus Objektif


Selain harus memiliki ketepatan (akurasi) dan kecepatan dalam bekerja, seorang wartawan dituntut untuk bersikap objektif dalam menulis. Dengan sikap objektifnya, berita yang dibuat pun akan objektif artinya berita yang dibuat itu selaras dengan kenyataan tidak berat sebelah, bebas dari prasangka. Objektif juga termasuk keharusan wartawan menulis dalam konteks peristiwa secara keseluruhan, tidak dipotong-potong oleh kecenderungan subjektif.


4. Berita harus ringkas dan Jelas


Mitchel V. Charnley berpendapat bahwa pelaporan berita dibuat dan ada untuk melayani. Untuk melayani sebaik-baiknya, wartawan harus mengembangkan ketentuan-ketentuan yang disepakati tentang bentuk dan cara membuat berita. berita yang disajikan haruslah dapat dicerna dengan cepat. Itu artinya suatu tulisan yang ringkas, jelas dan sederhana. Tulisan berita harus tidak banyak menggunakan kata-kata, harus langsung dan padu.


Penulisan berita yang efektif memberikan efek mengalir, ia memiliki warna alami tanpa berelok-elok atau tanpa kepandaian bertutur yang berlebihan. Ia ringkas, terarah, tepat, menggugah. Inilah kandungan-kandungan kualitas yang harus dikejar  oleh setiap penulis.

5. Berita harus Hangat
Berita dalam bahasa inggris
 adalah News. Kata News tersebut menunjukkan adanya unsur yang new atau baru. Berita memang selalu baru dan selalu hangat. Penekanan pada konteks waktu dalam berita dianggap sebagai hal biasa. Dunia bergerak dengan cepat dan penghuninya tahu bahwa mereka harus berlari tidak berjalan untuk mengikuti kecepatan geraknya. Peristiwa tidak bersifat kekal, dan apa yang benar hari ini belum tentu benar esok hari. Karena konsumen berita menginginkan informasi segar, informasi hangat kebanyakan berita berisi laporan peristiwa-peristiwa hari ini atau kemarin. Media berita sangat spesifik tentang faktor-faktor waktu ini menunjukkan bahwa berita mereka bukan hanya hangat tetapi juga paling sedikitnya yang terakhir

0 Comments