Kembangkan Potensi Sebagai Ikon Daerah

bapak Hedro Martojo sedang memberikan sambutan setelah melantik para pengurus dan pengawas YAPTINU masa bakti 2016-2021 Kamis (22/12)


Jepara- Kamis (22/12) pelantikan  pengurus dan pengawas YAPTINU dilaksanakan di gedung MWC NU Tahunan Jepara. Pelantikan yang juga diiringi dengan kuliah umum ini dihadiri oleh beberapa pejabat daerah Jepara seperti, Sekda, Bapeda dan lainnya. Selain itu juga dihadiri oleh ketua Rais Am Pimpinan Cabang NU jepara bapak Ubaidillah Nur dan ketua Tanfidhiyah Jepara. Pelantikan pengurus dan pengawas ini dimulai pukul 10.00 hingga pukul 13.00 dengan dihadiri oleh dosen dan mahasiswa UNISNU Jepara.

Dalam pelantikan pengurus dan pengawas YAPTINU untuk masa bakti 2016-2021 ini, para pengurus dilantik langsung oleh bapak Hendro Martojo. Sedangkan rektor UNISNU, bapak Sa’dullah Assa’di dan bapak Ubaidillah Nur ditunjuk sebagai saksi dalam pelantikan tersebut. Sebelum dilantik para pengurus dan pejabat mengucapkan sumpah jabatan yang dibacakan langsung oleh bapak Hendro Martojo selaku dewan Pembina YAPTINU.

Dalam sambutannya, Hendro Martojo menyampaikan bahwa selama kepengurusan YAPTINU pada masa jabatan kemarin telah mampu mengembangkan UNISNU dengan baik. Di antaranya yaitu dengan melakukan penambahan uang kuliah secara bertahap, menjadikan perpustakaan menjadi satu atau sentralisasi perpustakaan. Sehingga dapat mempermudah dalam mengakses buku. Apalagi perpustakaan UNISNU juga mendapat hibah dari perpustakaan nasional berupa peralatan server yangbisa mengakses 63 perpustakaan di universitas lain. Selain itu juga pengurus telah membeli tanah seluas 5000 m untuk memperkuat kampus induk dan masih banyak hal lain yang telah dilakukan pengurus yayasan YAPTINU. 

“Dalam sejarah Jepara pernah menjadi pusat perekonomian dunia dengan berbagai industri yang ada di antaranya yaitu industri riil, manufaktur dan industri lainnya” hal ini disampaikan oleh Mayadina Musfiroh saat menjadi moderator di kuliah umum dengan tema “pengembangan lokal konten sebagai ciri khas Jepara”. Melihat sejarah tersebut tentu Jepara memiliki peluang-peluang untuk menjadi daerah yang maju dan melakukan langkah-langkah strategis agar mampu memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal. 

Bapak Ihwan Sudrajat selaku Plt Bupati Jepara meyatakan bahwa Jepara memiliki potensi industri yang besar. Seperti industri manufacture furniture yang mampu menjadi industri andalan Jepara. Namun industri manufacture furniture mengalami berbagai tentangan yang harus dihadapi. “Tantangan industri manufacture ini harus menghadapi kendala di antaranya yaitu ketersediaan dan pemeliharaan teknologi yang masih terbatas, pengelolaan managemen yang masih belum maksimal dan pembangunan litbang yang masih belum dianggap penting” ungkap beliau dalam menyampaikan kuliah umum. Selain itu juga, masih kurangnya tenaga kerja di bidang furniture dan perekonomian global yang belum mendukung. 

Untuk itulah beliau berharap dengan adanya Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) bisa memberikan ide-ide untuk ikut berperan dalam mengembangkan perekonomian yang ada di Jepara. Menurut beliau Jepara mampu melebihi kabupaten-kabupaten yang lainnya seperti Kudus dan lain sebagainya, karena Jepara memiliki potensi yang bisa dikembangkan yaitu di bidang furniture. Namun permasalahan maupun kendala masih belum diselesaikan di antaranya terkendalanya modal bagi pelaku  UMKM yang ada di Jepara. 

Dalam sesi tanya jawab, ada banyak hal yang dibahas dalam diskusi tersebut, di antaranya yaitu membahas tentang potensi limbah PLTU yang ada di Tubanan. Potensi limbah yang dihasilkan dari pembakaran tersebut begitu besar dan bisa dimanfaatkan sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar daerah tersebut. Hal ini disampaikan oleh bapak Komarudin selaku dosen Teknik Sipil. Pernyataan ini beliau tanyakan dan meminta solusi terkait kendala yaitu kurangnya dukungan dari pemerintah daerah. 



0 Comments