Hary Tanoe Berbagi Pengalaman di UNISNU

Kuliah Umum UNISNU Jepara Bersama Hary Tanoe tahun 2016
Hary Tanoe memberikan motivasi sekaligus menyampaikan materi tips menjadi wirausaha yang sukses Pada Kuliah Umum UNISNU Jepara di Gedung MWC NU Jepara. Rabu (21/2)

Jepara- Rabu (21/12) Hary Tanoesudibjo atau yang sering dikenal dengan Hary Tanoe hadir di kampus UNISNU dalam rangka memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa UNISNU Jepara. Kedatangan beliau disambut antusias dari para mahasiswa dan para peserta yang hadir di gedung MWC NU Tahunan Jepara.  Kuliah umum dengan tema “Kewirausahaan dan pembangunan ekonomi Indonesia” ini dimulai sejak pukul 11.00 hingga puku 14.00. 

“Sebagai tokoh yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi UNISNU karena dihadiri oleh sosok yang berpengaruh seperti Hary Tanoe” tutur rektor UNISNU bapak Sa’dullah As-Sa’idi. Beliau juga berharap bapak Hary Tanoe bisa berbagi ilmu dan pengalaman kepada para mahasiswa UNISNU. Karena UNISNU merupakan pionir di Jepara dan juga sebagai satu-satunya universitas yang ada di Jepara. Sehingga diharapkan UNISNU ini mampu berperan dalam mengembangkan masyarakat. Sedangkan ketua Yaptinu menyatakan bahwa Hary Tanoe merupakan sosok yang masih muda namun sudah berhasil dalam hal perekonomian. “Sebagai orang yang menganut Aswaja tentu kita harus menerapkan nilai-nilai Aswaja dalam kehidupan sehari-hari. Nilai tersebut diantaranya yaitu toleransi dan mengambil jalan tengah” tambahnya. Itulah alasan kenapa UNISNU mengundang bapak Hary Tanoe untuk mengisi kuliah umum di UNISNU. 

Beliau menceritakan tentang sejarah perekonomian Indonesia, karena sebagai seorang enterpreneur harus bisa membaca perekonomian yang ada. Untuk itulah beliau memberikan sedikit gambaran perekonomian di Indonesia. Dulu Indonesia pernah menjadi macan asia karena menjadi negara industri yang produktif, namun hal itu tidak diimbangi dengan peningkatan pendidikan sehingga Indonesia akhirnya terlena dan tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga. Bahkan generasi Indonesia menjadi generasi yang konsumtif.

Untuk itulah dibutuhkan generasi enterpreneur agar dapat tercipta lapangan kerja bagi masyarakat luas. Beliau juga menyinggung tentang penerapan bebas yang sudah berlaku di Indonesia. Menurut beliau Indonesia belum siap untuk merealisasikan pasar bebas karena warganya belum bisa bersaing dengan orang asing. Selain itu juga kesenjangan ekonomi masih tinggi sehingga perekonomian belum kuat. 

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam mulai dari tambang, minyak, kelapa sawit, gas alam dan sebagainya. Namun kemakmuran rakyat masih belum tercapai. Mengapa hal ini bisa terjadi? “Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi terkonsentrasi di kota-kota besar, jumlahnya mencapai 90%. Sedangkan daerah-daerah lain tidak memberikan kontribusi apa pun” tuturnya dalam kuliah umum. Kesenjangan ekonomi yang begitu besar itulah yang menyebabkan Indoensia masih terus berkembang. Karena pertumbuhan ekonomi hanya terkonsentrasi di kota-kota besar.

Untuk membangun Indonesia ke depan harus juga membangun daerah yaitu dengan cara membangun masyarakat.  Karena jika daerahnya maju maka akan menguatkan pilar-pilar bangsa Indonesia. Namun mencapai semua itu memang tidak mudah, dibutuhkan 2% dari jumlah penduduk yang menjadi enterpreneur atau pengusaha. Sedangkan di Indonesia masih sangat sedikit yang bergerak di bidang usaha. 

Sebelum menutup kuliah umum tersebut, beliau memberikan pesan kepada para mahasiswa. “Hidup itu harus diperjuangkan dan jangan pernah menyerah sebelum tujuan kita tercapai” tutur beliau sebelum akhirnya menutup kuliah umum tersebut. Sebelum meninggalkan tempat tersebut,beliau juga memberikan beasiswa kepada dua puluh mahasiswa UNISNU yang terpilih. Beasiswa tersebut merupakan bantuan kepada para mahasiswa dan wujud bantuan dari MNC Group. RS/Sri Pujiati

0 Comments