Rencana Rukyah Hilal untuk Penentuan Awal Ramadhan

Salah Seorang Peserta Mengamti Hilal Untuk penentuan Awal Bulan di Pantai Bandengan, Rabu, (30/3)


Bulan sya’ban tinggal menghitung hari, itu artinya bulan Ramadhan akan segera tiba. Bulan yang selalu dirindukan oleh umat Islam, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh Indonesia. Uamt Islam tentu tidak ingin melewatkan momen ini. biasanya, untuk mengetahui awal bulan Ramadhan sebagian umat Islam melakukan kegiatan rukyah hilal atau melihat hilal. Hilal adalah bulan yang terlihat untuk menentukan awal bulan. Jika hilal sudah terlihat, itu berarti Ramadhan sudah tiba besok. Tapi jika belum terlihat, itu berarti besoknya belum dapat dikatakan bulan Ramadhan.

Dari fakultas Syari’ah UNISNU Jepara juga tidak ketinggalan untuk mengadakan acara hilal tersebut. kebetulan pada Ramadhan tahun ini, fakultas Syari’ah mendapat undangan dari Kemenag kabupaten Jepara untuk mengadakan rukyah hilal. Wakil dekan fakultas Syar’ah yang juga merupakan dosen Ilmu Falak, bapak Hudi menyatakan bahwa pihak fakultas memang sudah sering mendapat undangan dari Kemenag untuk melakukan rukyah hilal bersama. Beliau juga menyatakan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Juni 2016. Rencananya kegiatan tersebut akan dilakukan di pantai Kartini. Peserta bebas, bagi mahasiswa yang mau ikut diperbolehkan ikut. 

Dari pemerintah dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) belum berani menentukan awal Ramadhan akan jatuh pada tanggal 6 Juni 2016 karena belum dibuktikan dengan rukyah hilal. Sedangkan di pihak Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadhan yaitu pada tanggal 6 Juni 2016. Menurut pak Hudi perbedaan yang sering terjadi antara NU dan Muhammadiyah itu dikarenakan penentuan ketinggian bulan. Menurut Muhammadiyah jika bulan sudah dalam posisi (+) maka itu sudah dikatakan awal bulan, sedangkan NU memberi batasan minimal 2 derajat. Hal inilah yang membuat seringnya perbedaan saat penentuan awal bulan Ramadhan. 

Menurut pak Hudi tempat yang dapat dijadikan untuk mengamati hilal yaitu di antaranya pantai Kartini, Bnadengan, Teluk Awur dan pantai-pantai yang ada di Jepara lainnya. Namun dari tempat yang di Jepara tidak bisa terlihat jelas karena terhalang oleh uap air yang ditimbulkan oleh air laut. Sehingga hilal tidak bisa terlihat dengan jelas. 

Pengamatan rukyah hilal nanti juga akan menjadi praktik bagi mahasiswa Syari’ah yang ingin memperdalam ilmu falak. Karena kegiatan ini sangat penting untuk mengaplikasikan ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan. Sehingga mahasiswa bisa belajar bagaimana menerapkan ilmu Falak dalam kehidupan nyata sekaligus bisa praktik. 

Dari data yang diperoleh pak Hudi, matahari akan terbenam sekitar pukul 17.28. bulan yang terlihat setelah matahari terbenam itu baru bisa dikatakan hilal, sedangkan jika sudah muncul bulan sebelum terbenam itu bukan hilal. Karena penghitungan hari dihitung setelah matahari terbenam. Lama hilal nanti akan terjadi selama 19 menit, yaitu dimulai pukul 17.28 sampai 17.47.  RS/ Sri P.

0 Comments