Teknik Peliputan dan Penulisan Berita


Peliputan Berita

Peliputan berita merupakan proses menggali data. Baik melalui pengamatan maupun wawancara. 

Tekhnik Peliputan Berita 

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan peliputan di lapangan di antaranya :
a.    Mempersiapkan peralatan liputan seperti notes, tape recorder, pulpen dan kamera.
b.    Memahami isu yang berkemban. Persiapan ini perlu dilakukan agar wartawan tidak gagap saat di 
       lapangan.
c.    Menyiapkan materi wawancara. Persiapan yang dilakukan meliputi materi-materi pertanyaan yang 
       hendak ditanyakan ke narasumber.
d.    Memahami narasumber. Narasumber yang diwawancarai adalah orang yang mempunyai kompetensi 
       dibidangnya. Mengetahui jabatan dan latar belakang akademis sumber berita sangat diperlukan.
e.    Sumber Berita. Sebuah berita sumbernya bermacam-macam seperti pengalaman langsung wartawan, 
     pers release, konferensi pers, informasi dari media sosial seperti facebook dan twitter, status di 
     blackberry messenger, obervasi dan wawancara.
f.    Kartu identitas
g.    Pos liputan atau wilayah. Pembagian pos liputan seperti pendidikan, ekonomi atau life-style 
     mempermudah redaksi agar wartawan bisa fokus ke bidang tertentu. Demikian pula penempatan 
    wartawan di daerah-daerah tertentu membantu wartawan fokus di daerah tersebut.

Teknik Penulisan Berita

 Setelah mendapatkan materi berita langkah selanjutnya untuk pembuatan berita adalah menulis berita. Berita merupakan peristiwa, ide/gagasan yang perlu disampaikan pada khalayak umum.

a.    Unsur yang layak dijadikan berita
Menurut Dahlan Iskan, ada beberapa hal yang menjadi unsur sesuatu layak dijadikan berita. Mulai dari tokoh, besar, dekat, yang pertama, human interest, bermisi, unik, ekslusif, trend dan prestasi.

1. Tokoh. 
Semua peristiwa yang menyangkut tokoh layak diberitakan. Misal Gubernur Jateng masuk rumah sakit karena demam berdarah.

2. Besar.
 Semua peristiwa yang besar layak diberitakan. Misal, gempa bumi dengan kerugian banyak.

3. Dekat.
 Peristiwa kecil yang dekat kita layak diberitakan daripada peristiwa yang sama tetapi jauh. Misal, gempa di Jepara korbannya 10 orang dan di Malasiya 100 orang.

4. Yang pertama.
  Peristiwa yang pertama kali terjadi layak diberitakan.

5. Human Interest.
 Semua peristiwa yang menyentuh kemanusiaan layak diberitakan.

6. Bermisi.
 Setiap berita harus memiliki tujuan misalnya mencerdaskan, mendidik, memotifasi.

7. Unik.
 Setiap peristiwa yang unik layak untuk diberitakan.

8. Eksklusif. 
Semua berita eksklusif layak diberitakan missal berita investigasi.

9. Trend,
 trend gaya hidup atau perilaku.

10. Prestasi. 
Kisah-kisah keberhasilan seseorang.
 


*Oleh : Femi Noviyanti
*Disampaikan pada pelatihan jurnalistik LPM Bursa UNISNU Jepara, Sabtu 14 November 2015. 
*Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) LPM BURSA 2015-2016

0 Comments