Ekspekstasi Mahasiswa Terhadapa Fasilitas Kampus Setelah Menjadi Universitas

Bergabungnya Tiga Kampus (INISNU, STIENU, STDNU) Menjadi UNISNU Jepara.


Artikel ini saya buat berdasarkan pendapat saya tentang ekspektasi saya terhadap kampus UNISNU yang sekarang sudah menjadi UNIVERSITAS. Saya akan membahas tentang beberapa fasilitas yang ada di kampus yang menjadi sorotan atau fasilitas yang seharusnya diperbaiki dan saya membuat artikel ini bukan bertujuan untuk mencemooh atau menjelek-jelekkan kampus saya sendiri tetapi artikel ini saya buat untuk mengkritik dengan tujuan untuk kenyamanan Mahasiswa.
Foto Kantor Rektorat UNISNU jepara

 Kampus UNISNU adalah satu-satunya kampus yang ada di Jepara, kampus yang berbasis Nahdlatul ‘Ulama’ ini merupakan kampus yang terletak di Desa Tahunan. Masalah ini mungkin menjadi sorotan penting bagi pejabat kampus dan bagi kita semua. 

Sejak awal saya kuliah di UNISNU semester satu kampus ini sudah menjadi UNIVERSITAS, yang menjadi sorotan saya dan Mahasiswa yang lain adalah Fasilitas di kelas baik lantai satu sampai lantai empat yang berada di fakultas Agama dari semua kelas yang pernah saya kunjungi cermin dari kelas tersebut adalah kelas Universitas berfentilasi papan yang ditutup dengan korden dan proyektor yang kadang bisa dan kadang tidak bisa, terlebih lagi sampai ada kelas yang proyektornya tidak bisa digunakan, ini saya maklumi karena masih baru dalam menjadi Universitas tapi sekian lama seiring berjalannya waktu sampai sekarang saya semester 5 belum ada pembenahan dari pihak Universitas hanya ada pembenahan dalam segi kabel-kabel yang rusak dan proyektornya namun sampai sekarang fentilasi yang bertutupkan dan di cat hijau muda itupun belum ada pemebenahan atau penggantian. 

Kemudian masalah yang timbul dikelas adalah Ruang P2 yang terletak dilantai satu berada disebelah bangunan baru tersebut waktu hujan mengalami kebocoran! , ini menjadi sorotan penting bagi pihak Pejabat kampus dan staf-stafnya, saat waktu perkuliahanpun menjadi terganggu karena adanya kebocoran tersebut ini mengakibatkan ada Mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat dan harus duduk di satu kursi untuk duduk. Alangkah lebih baiknya pembangunan yang berada didepan kampus Fakultas Agama dananya di alokasikan sedikit untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas yang di kelas-kelas yang belum terpenuhi.

Selanjutnya tentang fasilitas Parkiran kampus merupakan salah satu cermin mengenai fasilitas kampus. Parkiran ini sangat mempengaruhi pikiran orang lain atau tamu dari luar terhadap fasilitas kampus. Saya akan membahas beberapa masalah yang terjadi ditempat parkiran. Pertama yang akan saya bahas adalah lahan parkiran yang sangat agaknya sempit. Lahan parkiran yang sempit membuat Mahasiswa memarkir atau menaruh motor ditempat Dosen, padahal seharusnya tempat dosen tidak boleh ditempati oleh mahasiswa, ini karena lahan yang sempit dan parkiran yang terletak jauh didepan kantin. Adapun masalah kedua yang akan saya bahas mengenai ketika Mahasiswa selesai belajar dan hendak pulang Mahasiswa kewalahan mengeluarkan sepeda motornya. Hal ini disebabkan karena sepeda motornya berdempetan dengan sepeda motor mahasiswa lain. 

Masalah berikutnya adalah fasilitas parkiran yang kurang memadai misalnya seperti atap pada parkiran yang kurang sehingga membuat Mahasiswa memarkir sepeda motor milik  mereka ditempat yang panas. Apa lagi letak parkiran yang berada didaerah panas, terutama dihalaman Fakultas SAINTEK yang sangat panas ini membuat sepeda motor Mahasiswa yang berparkir dihalaman Fakultas SAINTEK menjadi kepanasan, terlebih lagi sampai ada Mahasiswa yang sepeda motor didepan Gedung Haji lebih tepatnya lagi sebelah lapangan bola voli yang terletak didepan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mungkin ini akan menjadi soal yang biasa bagi Mahasiswa yang berada di fakultas Ekonomi dan Bisnis tapi tidak bagi Mahasiswa SAINTEK DAN KEAGAMAAN mereka harus berjalan ke fakultas mereka masing-masing dengan kepanasan dan meninggalkan sepeda motor mereka ditempat yang panas karenaa tidak ada teras atau atapnya. Dan masalah keamanan diparkiran sudah baik karena pihak Universitas sudah menambah tenaga kerja dalam merapikan sepeda motor Mahasiswa namun akan lebih baik baik dan efektif lagi apabila dipasang CCTV sebagai keamanan agar tidak terjadi kehilangan helm atau lainnya.

Adapun akibat yang ditimbulkan dari tiga maslah tersebut yaitu Mahasiswa dan Mahasiswi memarkir sepeda motor milik mereka berdempetan dan berlapis-lapis sehingga membuat Mahasiswa kesusahan ketika mengeluarkan sepeda motor mereka dan terkadang membuat sepeda motor Mahasiswa menjadi tergores. Hal ini tentunya sangat membuat kecewa dan kerugian bagi Mahasiswa. Bagi seorang Mahasiswa mungkin ketika mengeluarkan sepeda dari parkiran yang sempit sedikit lebih mudah, tetapi bagi Mahasiswi hal ini merupakan hal yang sangat sulit, karena tenaga mereka tidak sama dengan seorang Mahasiswa.
Masih menjadi sebuah pertanyaan mengapa lahan parkir yang berada didepan kelas Perbankan Syariah dan samping Masjid Kampus ditutup dan dialihkaan didepan kantin yang belum mencukupi.

Solusi yang coba saya tawarkan adalah apa salahnya memperluas lahan untu parkiran Mahasiswa, padahal masih ada lahan kampus yang kosong, menurut saya lahan yang kosong tersebut harus dimanfaatkan daripada kosong tidak ada manfaatnya. Dn solusi yang lain yang saya tawarkan yaitu 4% anggaran kampus digunakan untuk memperbaiki atau menambah fasilitas parkiran. Walaupun dari segi keamanan parkiraan sudah baik tetapi menurut saya ada baiknya untuk meningkatkan keamanan, misalnya seperti penambahan CCTV dan sarana untuk penitipan helm, tetapi ini semua tidak kan berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan dari pejabat kampus dan keasadaran Mahasiswa sendiri untuk menjaga keamanan sepeda motor mereka. RS/SAMSUL HUDA

0 Comments