KKN 2016, Sebanyak 454 Mahasiswa Abdikan Diri di Masyarakat

pengabdian unisnu Jepara
Sambutan Ketua Yaptinu Jepara saat pelepasan peserta KKN
Jepara, Selasa (12/1) bertempat di Pendopo kabupaten Jepara sebanyak 454 Mahasiswa Unisnu Jepara mengikuti pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pagi tadi. Selain dari unsur mahasiswa perwakilan dari pimpinan rektorat unisnu dan kecamatan yang ditempati hadiri dalam acara pelepasan tersebut.

KKN pada Tahun Akademik 2015/2016 terbagi di empat kota, yaitu Jepara, Kudus, Demak dan Pati. Kabupaten Jepara sendiri ada 3 Kecamatan yang ditempati KKN, yaitu Kecamatan Batealit, Kecamatan Pakis Aji dan Kecamatan dan Kedung. Kabupaten Kudus bertempat di sekitar Kecamatan Dawe. Kabupaten Pati bertempat sekitar Kecamatan Juwana dan Kabupaten Demak di sekiat wilayah Kecamatan Mijen.

Ir Adi Suipto selaku Ketua Pelaksana KKN menyatakan bahwa telah banyak Perguruan Tinggi yang mewacanakan KKN tingkat Internasional, namun tahun ini Unisnu baru bisa melaksanakan dilingkup 4 Kabupaten. “Bagaimana nantinya Unisnu bisa mengikuti Perguruan Tinggi yang bisa melakukan KKN tingkat Internasional” tambahnya.

KKN yang dilaksanakan di luar kota mendapat sambutan baik dari ketua Yaptinu Jepara Ali Irfan Muhtar dengan mengungkapkan tahun ini Unisnu mengembangkan Pengabdian di luar kota sekaligus untuk mempromosikan kampus.

“Bukan kita mau selingkuh, kita ingin mengenalkan Unisnu pada masyarakat luas dengan mengenalkan program kerja kita dengan melakukan pembinaan masyarakat” ujarnya

Sementara itu Bupati Jepara Ahmad Marzuki SE sebagai perwakilan Forkopinda yang hadir menjelaskan bahwa Pemda Jepara memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. “Saya yang mewakili Masyarakat Jepara menerima Peserta dengan sepenuh hati, sehingga kami mengharapkan ilmu pengetahuan dan teknoloi tinggi yang dimiliki Mahsiswa dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya” tadasnya.

Sehingga pemberdayaan Masyarakat dengan mengedapkan potensi Daerah berbasis penguatan keagamaan dapat terwujud dan memberikan hasil secara riil dan nyata di masyarakat.

Apalagi, tambah beliau, saat ini sudah memasuki MEA (Masyarakat ekonomi Asean). Yang bisa membentengi gusuran, terpaan MEA adalah dengan menguatkan keagamaan itu sendiri. Sehingga dengan adanya KKN Unisnu, masyarkat Jepara tidak ditenggelamkan dan terpengaruh dengan budaya dari Negara yang mengikuti MEA.

“KKN ini dilakukan tidak hanya secara rutinitas ketika mahasiswa akhir setelah selesai kuliah. Namun KKN ini juga sebagai wahana dan sarana untuk menanamkan jiwa pengabdian kepada mahasiswa, baik pengabdian terhadap pada dosen, dekan dan rektor namun juga pengabdian ilmu yang digeluti kepada masyarkat.” tutup Marzuki (Iklil/LPM BURSA)

0 Comments