Meningkatnya Partisipasi Mahasiswa dalam Mensukseskan Demokrasi Kampus

Pemilihan Umum Mahasiswa di Kampus UNISNU Jepara


Mahasiswa Harus mengantri untuk melakukan hak pilihnya di TPS
UNISNU- Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) melaksanakan Pemilu yang beralangsung pada hari Rabu, (23/12) di kampus UNISNU berlangsung aman dan tertib. Pemilu yang berlangsung sejak pagi hari itu selesai hingga pukul empat sore. Pemilu ini untuk memilih presiden dan wakil presiden BEM Universitas, gubernur dan wakil gubernur dari tiap fakultas serta DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa).  Ada dua calon yang menjadi kandidat presiden dan wakil presiden BEM Universitas yaitu Iklil dan Farid di nomor urut satu sedangkan nomor urut dua pasangan dari Feri dan Rani

Pemilu kali berlangsung cukup ramai dan banyak mahasiswa yang ikut mencoblos di TPS yang disediakan KPUM. Itu bisa terlihat dari banyaknya antrian di masing-masing TPS. Ini menunjukkan jika tingkat kepedulian atau jiwa demokrasi mahasiswa mengalamai  peningkatan dibandingkan tahun kemarin. Selain itu jua para mahasiswa terlihat antusias dalam mencoblos.

Menurut salah satu peserta yang mengikuti pemilu, dia mengatakan jika pemilu ini berlangsung cukup bagus dan fasilitas serta keamanan juga memadai. Namun ada satu hal yang disayangkan yaitu mengenai kertas suara “jika kertas suara itu seharusnya tidak hitam putih atau berwarna agar bisa terliaht lebih jelas gambar dna tulisannya. Apalagi tulisan dan gambar di kertas suara DPM, ukuran font nya sangat kecil dan gambarnya juga tidak terlalu jelas”.

“Semoga ini bisa menjadi pembelajaran bagi KPUM yang akan datang agar bisa lebih baik lagi dalam menyediakan fasilitas dan pelayanan bagi para pemilih” tutur anggota KPUM. Selain itu juga KPUM kurang bersosialisasi kepada para mahasiswa. Meskipun tahun ini jumlah pemilih meningkat namun, seharusnya KPUM harus bisa mensosialisasikan kepada seluruh mahasiswa agar bisa menekan angka golput di kalangan mahasiswa. “Angka Golput ini lumayan banyak ya. Penghitungan tadi malam angka golput itu sangat banyak di gedung Hijau, saya sempat kaget” tutur mahasiswa yang menjadi saksi dari tim sukses. Selain itu sosialisasi juga harusnya dilakukan agar mahasiswa-mahasiswa baru yang belum mengetahui mekanisme mencoblos di kampus bisa tahu sehingga menghindari banyaknya surat suara yang tidak sah.
 
Pemilu kali ini agak berbeda dari pemilu sebelumnya karena para petugas yang menjaga TPS menggunakan batik khas Troso yang berbeda dengan tahun kemarin. Hal ini menunjukkan jika mahasiswa UNISNU mencintai produk local sebagai sarana mempromosikan batik Troso ke mahasiswa-mahasiswa lainnya. Agar tidak memandang pakaian batik itu dengan sebelah mata. RS. Puji

0 Comments