Tradisi Arak Jondang Desa Kawak

lpm bursa, unisnu, unisnu jepara, jepara
Arak Arakan: warga mengarak hasil bumi  yang mana sebagai ucapan rasa terimakasih atas rizki yang telah diberikan kepada warga, yang di arak mengelilingi kampung Kawak selanjutkan  diarak menuju makam Mbah Kawak yang berjarak kurang lebih 1 km dari Balai Desa Kawak, Kamis (21/5)
LPMBURSA.COM, Jepara - Jondang merupakan tempat perabot rumah tangga yang mempunyai nilai sangat tinggi. Benda ini tergolong antik karena sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dan sangat jarang ditemukan di zaman sekarang. Jondang ini tidak hanya digunakan untuk menyimpan makanan saja, tetapi juga untuk melamar gadis zaman dahulu.

Pada saat melamar, jondang ini diisi dengan perabot rumah tangga. Hal ini mempunyai maksud tertentu, yaitu agar mempelai wanita yang dilamar tersebut bisa berlatih hidup mandiri dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan dapur nantinya. Selain perabot rumah tangga, jondang ini juga diisi dengan buah-buahan yang ada di desa tersebut. 

Jondang pada zaman sekarang sudah sangat jarang ditemui. Terlebih di daerah perkotaan. Oleh karena itu, jondang perlu digagas kembali agar tinggalan zaman dahulu yang sangat berharga ini tetap ada dan bisa dilestarikan sampai kapanpun. Dari alasan inilah Ahmad Kariyono (wakil ketua karang taruna desa Kawak) berinisiatif untuk mengadakan festival arak jondang. Kegiatan ini dilakukan setiap satu tahun sekali sebagai salah satu acara untuk memeriahkan sedekah bumi.

Kegiatan arak jondang ini biasanya dimulai sejak pagi hari sampai selesai. Sejak pagi, ratusan warga desa kawak, kecamatan pakis aji, kabupaten jepara sibuk mempersiapkan ubarampe ritual sedekah bumi. Seperti menata sayuran, dan buah-buahan hasil bumi. Sebagian ibu-ibu dan remaja putri sibuk merias diri, mereka ingin tampil maksimal dalam acara arak jondang.

Setelah beberapa jondang terkumpul, kemudian jondang tersebut di susun rapi di halaman balai desa kawak untuk siap diiring. Setelah jondang yang dihias hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan terkumpul di halaman balai desa kawak, petinggi (kepala desa ) beserta tokoh masyarakat dan warga memenjatkan doa untuk arwah para leluhur desa kawak. Dan tidak ketinggalan pula memanjatkan rasa syukur kepada Allah atas karunia hasil bumi yang didapat pada tahun ini. 

Jondang-jondang itu kemudian diarak menuju makam mbah kawak yang berjarak lebih kurang 1 km dari balai desa kawak. Festival ini diikuti semua penduduk desa Kawak, Mulai dari anak-anak sampai orang tua jalan rapi mengiringi jondang. (Widya Putri)

0 Comments