Pesta Demokrasi UNISNU Jepara

UNISNU, LPM Bursa  -Rabu 24 Desember 2014, warga UNISNU akan melaksanakan hajatan demokrasi pada putaran memilih badan Legislatif dan Eksekutif. Pada tingkat Legislatif Mahasiswa mempunyai hak untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Periode 2014-2015 nanti. Dan pada tataran eksekutif akan dilaksanakan pemilihan gubernur Fakultas dan Presiden BEM Universitas Islam Nahdlatul Ulama'.

Sedangkan dari FEB tidak dapat melaksanakan pemilihan gubernur BEM dikarenakan hanya ada satu tim sukses yang mendaftarkan sebagai peserta Pemilihan Wakil Mahasiswa (PEMILWA), sehingga diharuskan dilaksanakan kongres untuk memilih gubernur fakultas.

Pesta Demokrasi kali ini harus dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk memilih anggota DPM, Gubernur Fakultas serta Presiden BEM UNISNU. Karena suara mahasiswa nanti akan menentukan arah UNISNU satu tahun kedepan. Sedangkan untuk anggota DPM harus dipilih anggota yang mampu menjalankan amanat satu periode penuh. Serta mampu menampung seluruh aspirasi dari mahasiswa untuk dijadikan sebuah program nyata.

Pada pemilihan kali ini ada dua partai yang akan bertarung dalam PEMILWA tahun 2014 yaitu Partai Persatuan Pembangunan Mahasiswa UNISNU (PPMU) yang mencalonkan Ahmad Sunani MR dan Slamet Utomo sebagai Capres dan Cawapres BEM U. Serta Partai Kebangkitan Mahasiswa UNISNU (PKMU) yang mencalonkan Agus Edy Lutfi dan Ana Salafiatul A. sebahgai Capres dan Cawapres BEM U.

Setiap calon yang bersaing pada PEMILWA kali ini dapat dipastikan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tinggal kita yang harus bijak dalam menentukan pilihan 24 Desember nanti. Tidak hanya kita memilih calon pemimpin dari kedekatan emosional dan dari fakultas mana yang mencalonkan diri. Melainkan kita perlu melihat pengalaman setiap calon, demi menemukan calon yang berkulalitas dalam memimpin BEM UNISNU Jepara periode 2015-2016.

Hak Suara
Hak suara bukan hanya sekedar untuk memeriahkan pemilwa yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), melainkan langkah awal mahasiswa untuk berproses belajar berdemokrasi dan membangun sebuah politik praktis dilingkungan kampus.

Selain itu, Pemilwa digunakan sebagai media bagi mahasiswa untuk menyuarakan pendapatnya, mengubah kebijakan, mengganti pemerintahan BEM dan DPM. Dan menuntut pertanggung jawaban serta menyalurkan aspirasi lokal (sumber; demokrasi di Indonesia, The Asia Fondation, 2003).R,S. Muwasaun Niam

1 Comments