PENDAS Wapalhi Beda dari Tahun Lalu

Setelah berhasil melaksanakan kegiatan PRA-PENDAS minggu lalu, Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (WAPALHI) Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara melaksanakan Pendidikan Dasar (PENDAS). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan setiap tahunnya yaitu untuk perekrutan anggota baru. Pendas merupakan tahap kedua untuk menjadi  anggota Wapalhi setelah dilaksanakannya PRA-PENDAS kemarin. Kegiatan pendidikan ini dimulai pada hari Jum’at (28/11) sampai hari senin (1/12).
Pembukaan Pendidikan Dasar (PENDAS) angkatan XIX “Lintang Amerta” kali ini dibuka dan dilepas langsung oleh dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Ahmad Barowi. Beliau berpesan dalam kegiatan kali ini untuk berhati-hati karena kegiatan ini berada di alam dan tidak tahu keadaan cuaca disana baik atau tidak. “Panitia harus berkerja keras agar berjalan lancar dan sukses.” Imbuh beliau

Pelaksanaan Pendas kali ini tidak jauh berbeda dengan angkatan-angkatan terdahulu dalam hal tempat yang dijadikan Pendidikan Dasar, yaitu air terjun Jurang Nganten (Tanjung), Kali Setro (Batealit) dan Kampus UNISNU sendiri. Namun terkait konsep pelaksanan acara sedikit berbeda dari sebelumnya yaitu dengan menambahkan satu kegiatan bakti sosial dengan menanam beberapa Pohon. “Karena daerah air terjun Jurang Nganten sekarang sudah mulai tertembus matahari dan musim hujan telah datang kita sebagai pecinta alam wajib menjaganya, untuk itu kita adakan bakti sosial dengan menanam beberapa pohon disana agar tetap terjaga  kelestarian hutan disana” tutur Wahyuningsih ketua Wapalhi..

Peserta di  berangkatkan dari Kampus dengan mobil menuju Masjid Desa Tanjung, setelah itu peserta jalan kaki menuju ke lokasi yaitu jurang nganten. Disana peserta diberi beberapa materi antara lain yaitu tentang ke-Wapalhi-an, ke-Pencinta Alam-an, RC (Rock Climbing). Setelah materi selesai semua peserta menuruni air terjun jurang nganten dengan teknik Repling yang dipandu oleh alumni Wapalhi.

Kemudian setelah dzuhur peserta diberangkatkan dengan berjalan  menuju sungai setro Batealit. Disana peserta diberi materi Mountainairing, SAR dan Pionairing. Di hari terakhir, peserta berjalan menuju kampus UNISNU dan di bai’at disana. Namun, pembai’atan tersebut pesrta belum sepenuhnya menjadi anggota karena masih ada satu tahapan lagi yaitu pengukuhan di Pegunungan minimal 3000  mdpl.

Dengan adanya kegiatan ini harapannya Wapalhi dapat menjadi pelopor masyarakat yang bisa menjaga alam dan hutan tetap hijau dan asri karena anak cucu telah menunggu di masa yang akan datang. Jika alam ini rusak anak cucu kita akan hidup sengsara dan tidak dapat menikmati keindahan alam sesungguhnya.RS.Zain.
 
Ditulis Oleh: Nurul Misbahus Zain (mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum)

0 Comments