Memaknai KKN sebagai Transformasi Kuliah

Dofri sofwatul ANAM
Bursa- Dofri
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu program wajib dalam perkuliahan S1 yang dilaksanakan pada semester akhir. Koesnadi Hardjasoemantri menyatakan istilah KKN merujuk pada dua suku kata, yakni “kuliah kerja”, dan “kerja nyata”. “kuliah kerja” adalah aktivitas di lapangan yang dikaitkan dengan suatu disiplin ilmu, sedangkan “kerja nyata” adalah kegiatan praktis untuk kemaslahatan masyarakat.Tidak hanya formalitas, KKN diharapkan mampu mengatasi problem yang terjadi pada masyarakat. Dengan bentuk sebuah pengabdian mahasiswa kepada masyarakat mendukung pembangunan desa baik ekonomi, pendidikan, agama, sosial dan budaya. Dimana titik temunya KKN memiliki manfaat dalam proses belajar mahasiswa dan masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan.

Proses KKN dengan waktu yang sudah ditentukan, sangatlah tidak cukup bila dikerucutkan menjadi pengabdian dengan berbagai problem masyarakat. Pengetahuan yang didapatkan dalam bangku perkuliahan dituntut pula sebagai solusi yang real. Solusi yang mampu membawa pencerahan bagi masyarakat di semua sektor. Namun semua itu memiliki batasan-batasan dimana problem dalam masyarakat tidak semua terselesaikan, melainkan hanya spesifik sesuai jurusan yang dimiliki mahasiswa.

Perguruan tinggi mempunyai tujuan yang sangat mulia, tercantum dalam tri dharma yang meliputi dharma pendidikan, dharma penelitian, dan dharma pengabdian. Mencetak sarjana yang mampu menjawab tantangan jaman dimana dharma pengabdian diaktualisasikan dalam kuliah nyata. Tentu tidak hanya nilai yang menjadi target KKN, melainkan program-program yang dapat dirasakan masyarakat.

Bagi mahasiswa, KKN dapat dimaknai sebagai tranformasi ilmu perkuliahan. Tidak hanya itu, KKN juga bentuk menejemen organisasi yang singkat. Dimana ada kordinator kelompok, sekretaris, bendahara dan anggota yang dituntut pula untuk kompak menjalankan program-program yang sudah dijadwalkan. Oleh karenanya mahasiswa harus mampu mengatasi dua tantangan, yang pertama kelompok atau peserta KKN, kedua obyek KKN yaitu masyarakat. Peserta KKN dari latar belakang jurusan yang berbeda sudah barang tentu harus menghilangkan egonya demi kesuksesan program-prorgam KKN. Mahasiswa juga harus mampu membaca kultur, karakter masyarakat. Yang dampaknya dapat dirasakan selama Kuliah Kerja Nyata berlangsung.

Secara umum, dengan mengikuti kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan akademik. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya. (Dofri Sofwatul Anam)

0 Comments