Calon Dewan Perwakian Mahasiswa Harus Amanat

calon DPM UNISNU, UNISNU Jepara, imaginasi Pencalonan, gambar Pencalonan
Image: Pencalonan DPM UNISNU
Ada pepatah yang mengatakan bahwa satu buah lidi lebih mudah dipatahkan daripada kumpulan lidi. Seyogyanya pepatah tersebut berlaku pada setiap lini. Termasuk didalam Dewan Perwakilan Mahasiswa UNISNU Jepara. Pada Konferensi Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ (UNISNU) JEPARA 2014 terlihat tidak kekompakan dari DPM UNISNU Jepara.

Terbukti dari seluruh anggota DPM Periode 2013-2014 tidak ada yang datang dalam konferensi KBMU. Hanya terdapat sahabat Joko Syahputra yang mewakili DPM sebagai Ketua. Hal ini sangat ironi sekali dikarenakan DPM sebagai kepanjangan tangan mahasiswa UNISNU disyangkan tidak dapat hadir secara kolektif menghadiri konferensi. Dan seharusnya pada konferensi yang diselenggarakan DPM bersama Badan Eksekutif Mahasiswa  Universitas. Pada 30 November hingga 1 Desember setidaknya dihadiri separuh lebih satu oleh anggota DPM yang menjabat pada periode kali ini.

Lantas apa yang salah dalam penjalanan roda DPM? Dari perekrutankan? Dari Pencalonan dari partai poitik? Atau dari hal yang lain. Hal ini perlu kita bahas lebih mendalam mengenai hal tersebut lebih-lebih hal ini menyangkut harkat dan martabat dari DPM dan Partai Poitik. Seperti yang dijeaskan oleh sahabat Joko Syahputra, menurut dia “selama ini dalam perekrutan yang dilakukan partai politik hanya asal comot (ambil-red)”. Hal ini adalah satu penyebat dari kemandulan dari kinerja yang diaksanakan oleh DPM UNISNU.

Sehingga dalam perekrutan yang dilaksanakan oleh partai poitik pada PEMILWA yang akan harus lebih selektif dan partai politik harus bertanggung jawab penuh terhadap anggotanya yang menjadi DPM.

“Para pendiri partai harus bertanggung jawab penuh atas anggotanya yang dicalonka didalam partai.” Tutur M. Syaiful Kaim daam KBMU. Sehingga kinerja DPM pada periode yang akan lebih produktif dan dapat lebih kompak dalam menjalankan roda organisasi.

0 Comments