Menyambut Tahun Baru 2014

Dalam setiap Negara memiliki budaya yang berbeda-beda dalam menyambut tahun baru 2014. Hal ini tak luput pula, disetiap wilayah maupun daerah. Seperti biasanya kebanyakan masyarakat Indonesia menganut atau meniru budaya barat misalnya petasan, kembang api dan lain-lain. Khususnya dikota Jepara, kebanyakan menyambut tahun baru dengan menyulut petasan.

Kebiasaan tersebut senada dengan pernyataan Mahasiswa Fakultas Sain dan Teknologi, sebut saja Arizal. Mengenai tahun baru 2014 beliau mengungkapkan pendapatnya tentang bagaimana perayaan tahun baru yang biasanya dilakukan oleh umat islam. “Sewajarnya saja, tidak usah berlebihan, karena pelaksanaan perayaan tahun baru adalah salah satu budaya yang ada didunia barat. Sedangkan didalam budaya islam tidak mengajarkan untuk perayaan yang berlebih-lebihan.” Ujarnya. Perayaan tahun baru yang biasanya dilakukan dengan sederhana, misalnya silaturrohim, kumpul dengan keluarga atau teman-teman.

Beliau menambahkan “Adapun perayaan tahun baru yang identik dengan petasan atau kembang api tergantung adatnya dan keyakinan masing-masing.” Jelasnya.

Hal yang sedikit berbeda dilontarkan oleh Saifuddin Fakultas Dakwah, “Perayaan tahun baru itu tidak begitu berguna, karena itu termasuk tradisi orang-orang barat. Ada yang lebih berguna atau positif dari perayaan tahun baru itu sendiri.” Tegasnya.

Apapun yang menjadi pernyataan dari individu tidak dapat disalahkan atau dibenarkan, karena perayaan tahun baru hanyalah sebuah ungkapan rasa syukur ataupun bahagia. Dan hal tersebut tidak menjadi perdebatan yang serius walaupun pada kenyataannya tiap tahun baru banyak sekali kritikan maupun peringatan dari berbagai pihak. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana perayaan tahun baru tidak menimbulkan efek yang negatif. (RS-rp)

0 Comments