Dies Natalis, Dakwah adakan Seminar Nasional

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Memasyarakatkan Komunikasi dan Penyiaran Islam Menuju Umat Melek Media dan Media Melek Sosial” di Auditorium UNISNU Jepara Sabtu (26/4) kemarin.

Acara ini adalah salah satu rangkaian agenda dalam rangka Dies Natalis ke 1 UNISNU Jepara. Dalam kegiatan tersebut panitia mengundang seluruh jajaran yang ada di Lingkungan Kampus hingga Pelajar se Kabupaten Jepara. Selain merupakan rangkaian Dies Natalis acara tersebut juga rangkaian dari acara FORKOMNAS KPI (Forum Komunikasi Nasional) yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (H. Noor Rochman. B.Ed.MA.) menghimbau bahwa mahasiswa Fakultas Dakwah harus bisa memberikan pemahaman yang baik terhadap masyarakat, karena masyarakat banyak yang salah dalam mengartikan dakwah, pengertian dakwah di konotasikan sangat sempit. “Masyarakat mempunyai pemahaman dakwah hanya orang-orang yang bicara di atas mimbar saja.” Jelas Beliau.

Beliau menambahkan bahwa mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Unisnu Jepara harus mampu merubah cara pandang dari masyarakat tentang dakwah, dengan adanya seminar tersebut merupakan bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang mempunyai efek baik. Beliau berharap nantinya lulusan Fakultas Dakwah harus mampu menjadi orang-orang yang bisa memahamkan masyarakat terhadap media dan media dapat memberi manfaat bagi masyarakat. 

Seminar
Panitia menghadirkan Dr. Arief Subhan,MA (Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta) dan Triyono Lukmantoro, S. Sos., M. Si. (Pakar Komunikasi UNDIP Semarang) sebagai Narasumber dalam seminar tersebut.

Dalam pemaparan Dr. Arief Subhan, MA menjelaskan tetang komunikasi dan penyiaran islam di Indonesia. “Milenium ketiga ini dunia ditandai kuatnya pengaruh media komunikasi massa, cetak dan elektronik dalam gerakan-gerakan sosial keagamaan. Koran, jurnal, buletin, majalah, kaset dan tape recorder, radio, televisi, internet, dan mobile phone, merupakan media-media yang belakangan ini semakin intensif bersentuhan dengan kegiatan penyiaran agama.” Imbuh beliau.

Sedangkan Triyono Lukmantoro, S. Sos., M. Si. lebih menyoroti tentang persoalan melek media dan media melek sosial. “Untuk bisa melihat media melek sosial, maka kita harus meliha empat fungsi utama media, yaitu: pengawasan terhadap lingkungan sosial, menghubungkan bagian-bagian masyarakat untuk merespon perkembangan lingkungan sosial, mentransmisikan warisan (nilai-nilai sosial dan budaya) dari satu geneasi ke generasi berikutnya, dan memberikan hiburan.” Jelas beliau. (RS/Sahid)

0 Comments