Tangung jawab kader masa depan

Dalam sebuah organisasi peralihan generasi sudah pasti terjadi, maka dipersiapkan kader-kader muda dalam organisasi. kader-kader muda yang bukan hanya berfikir teknis saja melainkan berjiwa pancasila, bermoral religius, berorentasikan kesejahteraan yang adil dan merata. Kader-kader muda yang mampu berwiraswasta secara swadaya dan swasembada dan bukan hanya sanggup bekerja dengan fasilitas atau aluran tangan dari pihak tertentu saja. Kader-kader muda yang membawa perubahan-perubahan dan pembaharuan serta kreatif dalam berorganisasi.

Menurut salah satu kamus bahasa Indonesia kata kader diartikan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang terlatih, yang mampu melanjutkan atau mengembangkan suatu organisasi dengan jalan melatih orang lain. Kata kader diambil dari istilah yang diperkenalkan Lenin pada masa pembentukan partai komunis unisoviet.

Dari pengertian diatas dapat kita pahami bersama bahwa kata-kata kader adalah sekelompok orang yang terlatih, jadi kader-kader organisasi dapat diartikan sekelompok inti yang terlatih yang mampu melanjutkan atau mengembangkan eksistensi suatu organisasi dengan cara melatih orang lain. Persoalan pokok yang terjadi dalam hubungan ini ialah menentukan apa saja yang harus diajarkan oleh suatu kelompok inti tadi kepada orang lain untuk menjamin melanjutkan dan mengembangkan organisasi. Kader inti harus memiliki standar performance Yang mampu melahirkan kader yang bermutu dari sebelumnya, dan mengembangkan potensi kader agar percaya diri berkompetisi dilapangan. Karena kader tidak selesai di sebuah organiasasi saja, ia akan terjun dalam masyarakat.

Hal ini secara langsung menyentuh program kaderisasi atau kurikulum  kaderisasi. Kurikulum kaderisasi yang tepat akan menghasilkan kader-kader yang betul-betul mampu mengajarkan hal-hal yang relevan dalam organisasi dan masyarakat pada umumnya. Sebaliknya program kaderisasi yang hanya terdiri dari kegiatan  menghafal doktrin, belajar berdebat dan belajar berorasi maka tidak akan menghasilkan kader-kader yang akan benar-benar mampu melatih orang lain untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mengancam eksistensi organisasi serta penghambat perkembangan organisasi.

Tugas kita adalah mengenalkan masalah-masalah yang ada dalam organisasi kepada para kader. Melatih mereka untuk mengenali anatomi setiap persoalan sebaik mungkin, dan membawa mereka kedalam proses pemikiran  untuk mencari jawabanya. Mereka harus merasa terlibat dan turut bertanggung jawab akan terselesaikanya masalah-masalah yang kita hadapi. Para kader harus turut merasakan kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan akan hancurnya organisasi tanpa mereka. Standar keberhasilan kader akan dilihat dalam kemampuan dia survive dalam persaingan hidup. mempunyai daya tangkal yang kuat terhadap semua tantangan dan ancaman dari dalam maupun dari luar organisasi. Dari peryataan di atas tentunya tidak lepas peran alumni organisasi sebagai pengarah dan penasehat para generasi muda. Apa anda sudah seperti yang saya paparkan di atas?

sumber: Mochtar Bukhori
Oleh: Dofri Sofwatul Anam


0 Comments