Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2011

Jenis jomblo dan macam-macamnya

Jenis jomblo dan macam-macamnya <Jomblo sejati> Jomblo yang satu ini murni belum pernah pacaran, belum mengerti tentang cinta, focus pikirannya hanya belajar dan belum  pernah naksir siapa-siapa. Cirri-ciri : kacamata tebal, penampilan gak terjaga, fashion berantakan dan sering KELIATAN KOREK UPIL didepan umum. Animasi by: http://yafi20.blogspot.com <Jomblo Sniper> Jomblo yang satu ini belum pernah pacaran, tetapi sudah ada yang ditaksirnya sejak lama, hanya saja belum berani nembak sampe sekarang. Ciri-ciri : sering gak keliatan ditempat umum karena nyalinya cuma sekuku item dan gak PD banget , sering mangkal di tempat, kadang membawa teropong untuk mengintai dan terliat membawa banyak gelang karet untuk nembak cicak di dinding. <Jomblo Negatif> Yang satu ini baru jadi jomblo setelah dipecat (baca;  ditinggal selingkuh/diputusin) oleh pacarnya dan sedang berada dalam suasana sedih, desprated, dikecewakan, gak dapat nerima kenyataan dan benci denga

Tuhan Memberi Dua Kaki Untuk Berjalan

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ... Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan. Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa c

Antara Tuntutan Masyarakat dan Lifestyle

Oleh: Gus Sholah Antara Tuntutan Masyarakat dan Lifestyle Disela waktu sibuknya, beliau bapak Sholahuddin, MA. atau biasa dipanggil dengan sebutan Gus Sholah, beliau putra dari KH. Muhsin Ali, pengasuh pondok pesantren Al-Mustaqim Bugel Kedung Jepara menyempatkan diri untuk berbagi pengalaman dengan tim redaksi kemarin malam (22/8). Sebagai tokoh masyarakat beliau sangat peduli dengan perkembangan mahasiswa di era modernitas sekarang ini. Menurut beliau, “mahasiswa sekarang sangat jauh berbeda dengan mahasiswa era 70-an dulu, mahasiswa sekarang cenderung kurang inten dalam pembelajaran di bangku kuliah, pergi ke kampus hanya sekedar mejeng karena telah menyandang status social yang elit, yakni title sebagai mahasiswa, jadi secara substansi tidak nyambung dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi”. “Lain halnya dengan mahasiswa era 70an dulu, mereka lebih menghabiskan waktu mereka untuk mengikuti kajian-kajian, diskusi dan organisasi yang bersifat akademisi” , imbuh beliau. Seb

MAHASISWA DAN IDEALISME

Memegan Megaphon: Mahasiswa sedang melalkukan aksi damai Jika kita berbicara tentang mahasiswa tentu tidak akan terlepas dengan kata idelaisme yang mereka pegang karena dengan idelaisme yang dapat membedakan mereka dengan masyarakat umum. Pertanyaanya adalah apakah mahasiswa sekarang masih memegang idelaisme itu? Untuk mengetahui arti mahasiswa dan idelalisme sendiri terlebih dahulu kita perlu tahu arti kedua kata itu secara konkrit. Membuka kamus besar bahasa Indonesia, mahasiswa adalah generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai tanggunng jawab, intelektualisme, keagamaan, social dan  kemasyarakatan. Sedangkan kata idealisme adalah sebagai hidup menurut cita-cita menurut patokan yang dianggap sempurna. Kenyataanya setiap mahasiswa tidak bisa mengetahui seperti apa standart yang sempurna / idealisme tersebut, tetapi bagi mahasiswa intelek dan kritis transformatis adalah harus berbuat dengan panggilan moral untuk kepentingan bersama. Kenyataan besar s

Perjalanan Universitas Pertama di Jepara

Nama        : H. Ali Irfan Mukhtar, BA. TTL           : Jepara, 15 Oktober 1941 Alamat      : Jl. Ratu Kalinyamat KM.1 Krapyak Jepara Hobby       : Membaca, main bridge Motto Hidup    : kesederhanaan adalah pangkal segala keindahan Jenjang Pendidikan: -    SR (Sekolah Rakyat) Mantingan Jepara tahun 1954 -    SMPN Jepara tahun 1957 -    SGAN Semarang tahun 1960 -    PGSIP N Kudus tahun 1968 -    IKIP Surakarta tahun 1971 Organisasi/Jabatan: -    Dan Yon Banser 1971 -    Sekretaris Cabang NU 1974 -    Ketua Presidium KAPI 1966 -    Sekretaris LP Ma’arif Cab. 1968 -    Ketua Umum YAPTINU 2010 sampai sekarang -    Ketua Umum KONI Kab. Jepara sampai sekarang -    Ketua BAZ Kab. Jepara sampai sekarang ========================================================================= Beberapa hari ini ketenangan para civitas akademik terusik dengan adanya issu akan berdirinya sekolah tinggi (STIKIP) di kecamatan Kalinyamatan Jepara, untuk menanggapi issu tersebut tim

Moratorium Adalah Pelarian Masalah

Moratorium Mengenai azas legalitas, hukum pancung (penggal kepala/qishsas_red) dipandang dari azas legalitas , secara kacamata UU itu adalah hal yang legal. Di China hampir 90% terancam mati, di Saudi Arabia sekitar 50% dan semua itu yang terbanyak adalah perempuan dan rata-rata mereka membunuh karena dalam keadaan terpaksa sebagai bentuk penyelamatan diri. Meskipun disana terdapat banyak pengacara, akan tetapi mereka lemah dalam pembelaan. Karena kebanyakan dari pengacara tersebut setengah hati membela para Tenaga Kerja Indonesia. Menurut ibu Hindun Anisah, Moratorium dilihat dari kacamata HAM adalah bentuk pelanggaran HAM, karena hak setiap orang adalah bebas memilih kerja dimanapun mereka inginkan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah langkah pemerintah “moratorium” itu sudah tepat? Langkah tersebut sebenarnya kurang tepat, karena moratorium sama halnya lari dari masalah, jika moratorium diberlakukan, lalu sampai kapan? Satu tahun? Dua tahun? Ataukah selamanya? Morat

Pemberangkatan TKI yang sesuai prosedur, bebas dari masalah

KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DINSOSNAKERTRANS) Kabupaten Jepara Begitu banyak rumor yang berkembang di masyarakat sekarang adalah begitu rapuhnya pelayanan pemerintah terhadap pahlawan devisa (TKI_red), benarkah hal tersebut memang terjadi ataukah sudah sesuai prosedurkah pelayanan TKI selama ini?. Berikut liputan wawancara tim redaksi QOLAM dengan kepala DINSOSNAKERTRANS Kab. Jepara Drs. Edy Prabowo, MM. yang didampingi Kasi Pemberangkatan TKI Hasyim, S.Pd. Tim Redaksi (Red): “Bagaimana standarisasi TKI?” DINSOSNAKERTRANS (Dinas): Pelaksana penempatan TKi di luar negeri terdiri dari: a.    Pemerintah, yaitu dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Negara pengguna TKI atau pengguna berbadan hokum di Negara tujuan. b.    Pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS), yaitu perusahaan yang berbadan hokum dan wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari menteri. Pengertian TKI adalah setiap warga N

TKI Mensejahterakan Keluarga Dan Bangsa

Kamis, 18 agustus 2011 Tim Redaksi BURSA menyambangi Kantor Dinas Social Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (dinsosnakertrans) Kabupaten Jepara untuk mengetahui lebih detail permasalahan yang tengah terjadi seputar ketenaga kerjaan sekarang ini, meskipun terik matahari begitu menyengat dan terasa membakar langkah tim redaksi namun hal itu tidak melunturkan semangat dan antusias tim melanjutkan misinya. Sambutan hangat diberikan oleh Kepala DINSOSNAKERTRANS, bapak Edi Prabowo, M.E dan Kasi Pemberangkatan TKI, bapak Hasyim, S.Pd yang bertanggungjawab dalam diskusi kali ini. Membincang Tenaga Kerja Indonesia atau lebih popular dengan sebutan TKI, banyak konotasi negative yang acap kali muncul ketika terdengar kata “TKI”, yah disadari atau tidak selama ini banyak masyarakat yang berasumsi bahwa pemerintah acuh tak acuh terhadap keselamatan, perlindungan dan pengawasan terhadap TKI yang menjadi tanggung jawab pemerintah kepada warga negaranya, baik itu di dalam maupun luar negeri. Menurut Kepa

SAPA REDAKSI

  Yang Kecil, Yang Berharga Salam Pers, Alhamdulillah, tiada kata yang patut diutarakan selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa membimbing hambanya untuk mencapai klimaks yang diidam-idamkan serta hidayah dan maghfiroh sehingga bulletin QOLAM edisi September 2011 terbit dan mengisi jeda fikir dalam ilustrasi khazanah para mahasiswa, khususnya Fakultas Syari’ah INISNU Jepara. Ini sebagai bukti bahwa LPM BURSA dengan komitmen dan loyalitas yang tinggi masih mengawal dan memberi asupan warna dalam dinamika intelektual kampus tercinta ini. Tentunya bukan suatu hal yang ringan dalam eksistensi dunia pers mahasiswa. Dalam edisi kali ini, QOLAM mengangkat tema “TKI, Tumbal Kekayaan Indonesia. Realita dan Fakta” terkesan ekstrem dari sisi bahasa tapi dibalik itu, uraian fakta dan realita yang sedang megelisahkan masyarakat Indonesia, terkhusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) coba kami tengahkan kehadapan public, bahwa inilah realita. Pro dan kontra mutlak ada dalam set

Tanpa Cinta

By; Jhon Pantau   Tanpa Cinta Kini….. Suasana kenangan tinggal kenangan Perihal yang dulu  pernah kita rasakan begitu indah kini tinggal sapaan keusilan, canda tawa dan gengsi tinggal jadi buaian cinta monyet juga tinggal di angan…. Sekarang…. Hidupku, kucurahkan Waktuku kupasungkan Demi ilmu, bekal masa depan akademik menuntun karakter pilihan Transisi…. Perubahan terjadi begitu cepat Waktuku begitu mengkilat seakan duniaku melambat arus global memaksa keyakinanku untuk kuat kurajut secerca asaku kupunguti impian-impianku kucurahkan kegelisahanku kutuangkan dalam torehan penaku… walau tanpa cinta walau tanpa harta walau tanpa kemuliaan rupa kutundukkan mukaku tuk coba meraih harapan orang-orang yang selalu mendukungku.

Loveless

Lovelless By: Jhon Pantaw Now ... .. The atmosphere of a distant memory memories About that once we feel so beautiful now live greeting annoyance, laughter and prestige remained just cradle love monkeys also live in the dream .... Now .... My life, shed My time I plug it in For the sake of science, future supplies academic lead character selection Transition .... The change happens so fast My time is so shiny as if my world slows down current conviction for a strong global force I knitted up a piece of me I take my dreams shed my anxiety I poured in my pen nicks ... even without love though without property though without a way of glory bowed my face to try to reach expectations people who always supported me.

SALAM REDAKSI

Alhamdulillah, segala puji tersuguh kehadirat allah swt yang telah melimpahkan karunianya guna memfasilitasi segala kebutuhan kita, limpahan shalawat dan salam tidak akan pernah terhenti kita haturkan kepada sosok Revolusioner Perombak Belenggu Tatanan Social yang tidak beradab. Sepanjang dinamika pergerakan mahasiswa, tidak lepas dari pergulatan Pers yang mengusung issu untuk memperkokoh langkah perjuangannya dari hal itulah Redaksi bulletin KARSA SOEPER Rayon Syari’ah mendokumentasikan dinamika sejarah perjuangan PMII rayon syari’ah guna menjadi khazanah sekaligus tolok ukur keberhasilan pergerakan. KARSA SOEPER (Karya Syari’ah “Soeara Pergerakan”) adalah media pers mahasiswa yang bernaung dalam structural Rayon Syari’ah, sebagai wadah mengalirnya sejarah pergerakan, issu, opini juga strategi perjuangan dalam mengembangkan ketajaman intelektual dan social dalam gerak laku pembaca. Dalam edisi kedua ini, KARSA SOEPER sengaja menyoal tentang hubungan mahasiswa dengan org

SEBUAH REFLEKSI!!!!!!! KEWAJIBAN YANG TERABAIKAN

Mahasiswa sebuah kata yang menggambarkan sosok kaum intelek, terdidik dan berbudi. Mahasiswa adalah agen-agen perubahan, tunas-tunas impian Negara, harapan bangsa, bahkan dunia dan beribu embel-embel lain yang disandang dipundak mahaiswa. Mahasiswa di eluk-elukan, disanjung dan dipuja laksana sang dewa. Namun sungguh ironis, entah karena tak kuat menyandang beribu embel-embel yang di sandangnya entah karena terbuai oleh sanjungan dan pujian yang begitu mempesona hingga kita lupa akan kewajiban dan tugas besar kita sebagai mahasiswa. Tri darma perguruan tinggi tak lagi dipahami mahasiswa secara substansial dengan mengindahkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, mereka memandang Tri darma  hanyalah sebuah Tri darma yang tinggal sebuah nama tanpa makna. Mahasiswa telah kehilangan jati diri, penelitian yang seharusnya menjadi santapan para mahasiswa tak lagi menjadi menu utama, mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk bersantai dan berkumpul ria membaca tak lagi dipandang sebagai

Kesadaran Budaya Tulis-Menulis Perlu Digalakkan Lagi

Ilustrasi By: Kompasiana UNISNU Jepara – Aktifis Pers Mahasiswa (Persma) sering menjadi embrio munculnya para penulis juga jurnalis diberbagai media massa. Namun akhir-akhir ini hirroh  menggeluti dunia pers menjadi skala minoritas bagi kalangan akademisi. Oleh karenanya, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) BURSA Fakultas Syari’ah INISNU Jepara berusaha menggairahkan kembali dunia persma melalui pelatihan jurnalistik, yang diberi nama “pelatihan jurnalistik 2011” dengan mengambil tema “Pers Mahasiswa sebagai jembatan mencapai kualitas akademik” di Perumahan Puri Paka Bawu Batealit kemarin (13-14/11). Dalam pelatihan tersebut, LPM BURSA mengundang mahasiswa-mahasiswa berbagai LPM di berbagai kampus sekitar, LPM FOKUS, BEM STTDNU, BEM STIENU, LPM Paradigma STAIN Kudus, LPM PEKA UMK Kudus dan LPM Terma STAI Pati. Ketua panitia Jurnalistik Nur Hidayah mengatakan “pelatihan jurnalistik ini disamping menjadi agenda rutinan setiap tahun, juga melihat kemerosotan antusias mahasiswa seka

KKN Salah Sasaran

Oleh: Supriyadi Batealit – Kuliah Kerja Nyata (KKN) INISNU 2011 berorientasi pada Baca Tulis Al-Qur’an sebagai aplikasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi dinilai tidak tepat sasaran. Setelah menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di berbagai jurusan, kali ini INISNU Jepara mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) 2011yang dimulai tanggal 25 Oktober sampai  3 Desember. Peserta yang terdiri dari Mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Fakultas Tarbiyah cabang,  Fakultas Syari’ah dan Fakultas Dakwah bahu membahu dan antusias menjalani program- program yang telah dicanangkan, agenda yang sepenuhnya melibatkan warga masyarakat adalah bentuk perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat. Dengan BTA diharapkan mampu meminimalisir degradasi pengetahuan masyarakat terhadap huruf-huruf alqur’an, hal ini selaras ketika masyarakat setempat adalah kebanyakan orang-orang muallaf yang masih awam dengan huruf-huruf hijaiyyah. Tetapi berbe

Kegelisahan Gerakan Mahasiswa (GERMA)

Sumber gambar: Google Oleh: Ahmad Mustaghfirin Tahunan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) INISNU Jepara kemarin (22/11) mengadakan rapat koordinasi dengan UKK-UKM se-INISNU membahas tentang aspirasi-aspirasi mahasiswa belakangan ini. Kegelisahan selama periode 2011-2012 kali ini akan terjawab pada Dialog dengan Rektorat yang akan diselenggarakan oleh BEM I. Sesuai rencana, Dialog kali ini akan dilaksanakan besok pada tanggal 30 November 2011 nanti pukul 8.00 WIB. Menurut Presiden BEM I Saifur Rohim “Dialog Rektorat kali ini berbeda dengan dialog-dialog sebelumnya, kami (BEM I-red) akan mengawal dan memberi batas waktu kepada pimpinan untuk memenuhi tuntutan kami”, tambahnya, agenda Dialog dengan Rektorat bukan sebuah agenda yang termenej oleh program kerja akan tetapi sebuah kebutuhan dimana ketika Mahasiswa membutuhkan, maka itulah saatnya dilaksanakan. Agenda Rapat tersebut dihadiri oleh segenap pimpinan UKK-UKM yang sudah menyiapkan aspirasi rakyat INISNU ( Mahasis