Masa kalatida telah menyelimuti INISNU khususnya Fakultas Hukum Islam (Syari’ah), gerakan dan kegiatan intelektual beraroma ilmiah telah tenggelam dalam samundera mimpi tidur panjang tak terbangunkan. Aktivitas ilmiah mahasiswa hanya dijadikan sebagai syarat untuk menunaikan tugas dosen atau hanya sekedar untuk memperoleh gelar Strata 1. Sungguh kenaifan dan ironi tak terbantahkan, dunia kampus yang seharusnya menjadi laboratorium mahasiswa untuk melakukan riset-riset ilmiah hanya menjadi tempat berlabuh mengisi waktu luang atau hanya untuk sekedar mencari teman. Kerinduan untuk menciptakan kampus sebagai pusat pengembangan intelektual dan kegiatan ilmiah masih menjadi angan. Tanpa gerakan radikal sebagai upaya mewujudkan angan tersebut nampaknya akan sulit terlaksana. Sebuah komunitas kecil yang merasa prihatin dengan kondisi memilukan tersebut, mencoba melakukan sedikit gerakan radikal untuk membangunkan tidur panjang tak bermimpi itu. Sejarah baru tertoreh pada tahun 2000 dengan mun
Lembaga Pers Mahasiswa Buletin Radar Syariah